PR PANGANDARAN - Belum lama ini beredar kabar bahwa ada 2 orang yang memiliki daya magnet di dalam tubuh setelah disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Pfizer.
Selain itu, kabar vaksin Covid-19 membuat tubuh yang disuntik punya daya magnet tersebut juga mengklaim bahwa bisa tersambung ke bluetooth.
Selain tubuh setelah disuntik punya daya magnet dan bisa tersambung bluetooth, ternyata sebelumnya juga beredar kabar bahwa vaksin Covid-19 memiliki microchip magnetik.
Baca Juga: Jumlah Kematian Akibat Covid-19 India Mengerikan, Ini Analisis dari New York Times
Sebuah akun Facebook bernama Rachy Rach membagikan postingan dengan menjelaskan bahwa, nenek dan ayahnya memiliki daya magnet setelah disuntik vaksin Covid-19.
Pada postingan tersebut, Rachy menyertakan video untuk membuktikan klaimnya tersebut.
Dalam video itu, memperlihatkan sebuah benda logam yang berhasil menempel pada lengan bekas suntikan vaksin.
Selanjutnya, ia juga mengunggah foto yang menunjukkan kode bluetooth yang dipercayai adalah kode dari orang tuanya.
Baca Juga: Sekjen Partai Gelora: Usul Pembubaran Israel Harus Dipertimbangkan Komunitas Internasional
Postingan tersebut beredar luas di tengah kegiatan vaksinasi yang telah dilakukan oleh banyak negara sebagai upaya menghentikan pandemi Covid-19.
Berdasarkan postingan Rachy, ia berusaha menyebarkan narasi konspirasi vaksin Covid-19 yang mengandung materi berbahaya seperti magnet.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran dari situs web Turn Back Hoax Indonesia, hal tersebut secara tidak langsung mendesak masyarakat untuk tidak melakukan vaksinasi.
Efek dari vaksinasi yang membuat tubuh memiliki daya magnetis langsung dibantah oleh para ahli.
Baca Juga: Takut Rezeki Uje Turun, Umi Pipik Pilih Tak Ungkap Sang Ustaz Pernah Poligami Saat Masih Hidup
Peneliti vaksin dan profesor biologi sel dan perkembangan Dr. Thomas Hope dari Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern, menjelaskan pada dasarnya vaksin Covid-19 terdiri dari protein dan lipid, garam, air, dan bahan kimia yang menjaga PH.
Hal itu menyebabkan tidak ada bahan apapun yang dapat berinteraksi dengan magnet.
Otoritas kesehatan di AS dan Kanada menegaskan bahwa tidak ada jenis vaksin Covid-19 yang memiliki bahan berbasis logam.
Mereka menjelaskan, bahwa logam menempel pada lengan bekas suntikan vaksinasi, yang ditunjukkan pada video Rachy, kemungkinkan karena kelembapan permukaan kulit, sehingga benda tersebut mampu menempel.
Sedangkan klaim tubuh bisa tersambung ke bluetooth, juga mustahil untuk terjadi.
Dalam detailnya, vaksin Covid-19 terdiri dari sejumlah bahan kimia yang tidak bisa mentransmisikan gelombang radio dari jarak pendek.
Kode-kode yang ditunjukkan pada foto adalah alamat MAC (Media Access Control). Kode 12 karakter yang terpampang merupakan hasil identifikasi dari perangkat keras yang sudah terkoneksi satu sama lain.
Kode bluetooth yang tersambung di perangkat elektronik Rachy Rach kemungkinkan berasal dari perangkat elektronik lainnya yang ada di dekatnya.
Berdasarkan hasil penelusuran, dapat disimpulkan bahwa klaim Rachy Rach adalah hoaks dengan kategori "Konten yang Menyesatkan".***
Artikel Rekomendasi