PR PANGANDARAN - Pada September 2021 Indonesia dan China mempunyai kebijakan terbaru perihal pembayaran.
Pihak Indonesia dan China akan memakai salah satu mata uang dari kedua negara tersebut untuk melakukan pembayaran.
Setelah beberapa kali melakukan transaksi pembayaran antara kedua negara tersebut memakai Dolar AS.
Kini, antara China dan Indonesia akan memakai mata uang lokal kedua negara tersebut yakni Rupiah dan Yuan.
Baca Juga: Dugaan Ikatan Cinta 7 September 2021: Al dan Angga Habisi Tukang Ojek yang Mangkal di Pondok Pelita
Hal tersebut dilakukan sebagai implementasi LCS (Local Currency Settlement) yang menjadi kesepakatan pihak BI BAnk Indonesia) dan PMC (People's Bank of China).
Diketahui kerja sama antara Indonesia dan China meliputi penggunaan kuotasi nilai tukar rupiah dan relaksasi regulasi tertentu dalam transaksi valuta asing (valas) antara rupiah dan Yuan.
"Kerja sama ini disusun berdasarkan nota kesepahaman yang telah disepakati dan ditandatangani oleh Gubernur BI Perry Warjiyo," ucap BI sebagaimana yang dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman resmi Bank Indonesia.
"Serta Gubernur PBC Yi Gang pada 30 September 2020," ujar BI dalam laman resmi mereka," tambah BI.
Hal tersebut dilakukan sebagai implementasi LCS (Local Currency Settlement) yang menjadi kesepakatan pihak BI BAnk Indonesia) dan PMC (People's Bank of China).
Diketahui kerja sama antara Indonesia dan China meliputi penggunaan kuotasi nilai tukar rupiah dan relaksasi regulasi tertentu dalam transaksi valuta asing (valas) antara rupiah dan Yuan.
"Kerja sama ini disusun berdasarkan nota kesepahaman yang telah disepakati dan ditandatangani oleh Gubernur BI Perry Warjiyo," ucap BI sebagaimana yang dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman resmi Bank Indonesia.
"Serta Gubernur PBC Yi Gang pada 30 September 2020," ujar BI dalam laman resmi mereka," tambah BI.
Pihak BI dan PBC telah menunjuk beberapa bank di Negara Indonesia dan China agar dapat berperan sebagai Appointed Cross Currency Dealer (ACCD).
Bank yang telah ditunjuk tersebut nantinya akan memfasilitasi kedua negara untuk melakukan transaksi.
Berikut Bank ACCD Indonesia yang memberikan fasilitas transaksi rupiah dan Yuan di Indonesia dan Indonesia:
PT BCA Tbk
Bank of China (Hongkong) Ltd
PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Bank yang telah ditunjuk tersebut nantinya akan memfasilitasi kedua negara untuk melakukan transaksi.
Berikut Bank ACCD Indonesia yang memberikan fasilitas transaksi rupiah dan Yuan di Indonesia dan Indonesia:
PT BCA Tbk
Bank of China (Hongkong) Ltd
PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Maybank Indonesia
PT BNI (Persero) Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT BRI (Persero) Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Maybank Indonesia
PT BNI (Persero) Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT BRI (Persero) Tbk
PT Bank UOB Indonesia
Baca Juga: Angelina Jolie Ungkap 'Kesakitan' saat Hidup Bersama Brad Pitt: Aku Berusaha Menjadi Manusia Kembali
Berikut Bank ACCD di China:
Agriculture Bank of China
Bank of China
Bank of Ningbo
Bank Mandiri Shanghai Branch
China Construction Bank
Industrial and Commercial Bank of China
Maybank Shanghai Branch
United Overseas Bank (China) Limited
Berikut Bank ACCD di China:
Agriculture Bank of China
Bank of China
Bank of Ningbo
Bank Mandiri Shanghai Branch
China Construction Bank
Industrial and Commercial Bank of China
Maybank Shanghai Branch
United Overseas Bank (China) Limited
Selain China, Indonesia telah melakukan kerjasama LCS dengan negara lain, hal tersebut dilakukan untuk penggunaan mata uang lokal lebih luas.
Negara yang telah resmi melakukan LCS adalah Jepang, Malaysia, dan juga Thailand.
"Perluasan penggunaan LCS diharapkan dapat mendukung stabilitas rupiah melalui dampaknya terhadap pengurangan ketergantungan pada mata uang tertentu di pasar valas domestik," tutur BI dalam keterangannya.***
Negara yang telah resmi melakukan LCS adalah Jepang, Malaysia, dan juga Thailand.
"Perluasan penggunaan LCS diharapkan dapat mendukung stabilitas rupiah melalui dampaknya terhadap pengurangan ketergantungan pada mata uang tertentu di pasar valas domestik," tutur BI dalam keterangannya.***
Artikel Rekomendasi