PR PANGANDARAN – Anak angkat Ashanty, Putra, awalnya dikenal karena viral berjualan cilok saat ia duduk di kelas 3 SD.
Bersama Abdul Hamid dari LBH Keadilan, Putra anak angkat Ashanty, mempertanyakan keputusan sebelah pihak Ashanty untuk berhenti membiayai pendidikannya.
Dianggap sebagai anak angkat tanpa legalitas secara hukum, Abdul menyebut pihak Ashanty telah menjanjikan biaya pendidikan bagi Putra.
Baca Juga: Mengejutkan! Seorang Siswi di Inggris Ramalkan Penggunaan Zoom Sejak 50 Tahun Lalu
Ia menegaskan bahkan Putra sebelumnya kerap beberapa kali di ajak untuk jalan-jalan oleh pihak Ashanty.
Abdul menjelaskan Putra sempat pulang kerumah untuk liburan sekolah pesantrenya, kemudian setelah beberapa minggu ia pun mendapatkan informasi untuk kembali melanjutkan pendidikanya.
Di informasikan 11 Januari, Abdul pun menegaskan dirinya sempat megantarkan Putra untuk kembali ke pesantren. Namun, pihak pesantren menolak kedatangan Putra dengan alasan sudah tidak menjadi tanggung jawab Ashanty.
Baca Juga: Mengejutkan! Seorang Siswi di Inggris Ramalkan Penggunaan Zoom Sejak 50 Tahun Lalu
“Katanya bahwa Putra itu sudah tidak menjadi tanggung jawab pihak Ashanty,” ujarnya.
Abdul pun sempat berkomunikasi dengan Tony, pihak dari Ashanty yang mempertegas bahwa Putra anak angkatnya sudah tidak menjadi tanggung jawabnya lagi.
Tidak masalah dengan keputusan sebelah pihak Ashanty, Abdul hanya mempertanyakan kebenaran uang katanya telah dibayarkan untuk menunjang pendidikan Putra.
“Kami hanya mempertanyakan saja, uang pangkal yang sudah dibayarkan Ashanty ke pesantren katanya di peruntukan untuk anak yang lain,” jelasnya.
Adapun jika Putra ingin melanjutkan pendidikanya, ia harus membayar biaya pangkal sebesar hamper 15 juta.
“kesimpulan kami berpendapat bahwa Ashanty ini tidak sungguh-sungguh,” tegasnya.
Baca Juga: ‘Terlalu Feminim’, Pemerintah Tiongkok Gembleng Remaja Pria Agar Lebih ‘Jantan’, Warga Ramai Protes
Kepada Abdul, Pihak Ashanty hanya memberikan jawaban bahwa “ini kebijakan kami,” tanpa menyebutkan alasan apapun.
Abdul menegaskan bahwa hal ini harus dianggap serius dan harus disikapi. Ia menjelaskan bahwa Putra adalah orang yang lemah dan tak berdaya, meskipu ia mempunyai seorang kaka, namun tidak mampu untuk berkontribusi lebih terhadap kehidupanya.
Disaat Putra sedang menempuh pendidikanya, pihak Ashanty menjanjikan pendidikan dan memindahkanya ke pesantren.
Baca Juga: Tak Hanya Mbak You, Wanita Ini Juga Nikahi Ular dan Gelar Resepsi Mewah hingga Undang 2.000 Tamu
Akan tetapi saat ini, statusnya sebagai pelajar tidak jelas karena keputusan sebelah pihak Ashanty bahkan tanpa surat pindah dari pesantrenya saat ini.
“Statusnya apa Putra ini, ini tidak jelas, tidak hanya menggagu sikologijuga mengancam Pendidikan Putra kedepan,” ujar Abdul.
Abdul tidak menuntut pihak Ashanty untuk kembali membiayai Putra, ia menegaskan hanya ingin mengetahui alasan dari pemutusan tersebut.
Baca Juga: Misteri Desa 'Mati' di Majalengka, Ternyata Ditinggalkan Penduduk karena Sering Dihantam Bencana
“Salah Putra apa dan itu harus di sampaikan, tidak hanya menyampaikan ini kebijakan kami kamu kemudian selesai,”.***