Dituding Menjiplak Kostum, Drama 'River Where the Moon Rises' Tuai Kemarahan Netizen Tiongkok

23 Februari 2021, 18:08 WIB
Kolase foto drama Tiongkok Princess Agent (kiri) dan drama Korea River Where the Moon Rises (kanan).* /

PR PANGANDARAN - Drama Korea terbaru 'River Where the Moon Rises' yang berlatar Kerajaan Goguryeo kuno, telah mendapatkan skor rendah di situs ulasan media utama Tiongkok Douban, yaitu 2,3/10.

Netizen Tiongkok merasa jengkel dengan 'River Where the Moon Rises' yang dituding 'menjiplak' kostum dari drama Tiongkok.

Seperti diberitakan PikiranRakyat-Pangandaran.com sebelumnya, Tiongkok dan Korea Selatan dalam hubungan yang memanas usai Tiongkok dengan terang-terangan mengakui hanbok hingga kimchi sebagai budaya miliknya, bukan Korea Selatan.

Baca Juga: Lirik Lagu Sunmi - Tail dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Hal tersebut juga berdampak pada drama yang dibintangi Kim So Hyun tersebut, sampai instagram milik sang artis dibanjiri komentar dari netizen Tiongkok beberapa waku lalu. Berterimakasih kepadanya karena telah memakai kostum milik Tiongkok.

Sementara itu, River Where the Moon Rises merupakan drama yang menceritakan kisah rakyat Goguryeo klasik antara Putri Pyeonggang dan On Dal.

Drama ini terbukti sangat populer di kalangan penonton Korea Selatan karena rata-rata rating penonton nasional telah mencapai 5,8 dan 9,7 persen. Namun, beberapa konten acara dan caranya menggambarkan sejarah kerajaan telah menimbulkan kemarahan banyak penonton Tiongkok.

Baca Juga: Amanda Manopo jadi Artis Top di Indonesia, Kuasa Hukum: Tahun 2015 Nikita Willy dan Hari Ini...

Banyak netizen Tiongkok telah memposting foto kostum dalam drama di media sosial bersama dengan foto kostum dari drama periode Tiongkok, mencatat bahwa banyak kesamaan yang ada.

Misalnya, di bawah satu posting perbandingan pengguna mencatat bagaimana helm dan baju besi yang dikenakan oleh karakter Kim terlihat hampir sama dengan yang dikenakan oleh aktris Tiongkok Zhao Liying di drama periode Princess Agents, sedangkan gaya rambut Kim mirip dengan gaya aktris Tiongkok terkenal Gong Li dalam film Zhang Yimou Curse of the Golden Flower.

Postingan lain membandingkan pakaian yang dikenakan Ji dalam satu adegan dengan yang dikenakan Zhang Ruoyun di drama Tiongkok Joy of Life.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia Selasa, 23 Februari 2021: Penurunan hingga 400 Kasus Positif, Kini Tembus 9.775

Beberapa netizen Tiongkok juga menunjukkan keprihatinan bahwa Korea Selatan mencoba menggunakan drama tersebut untuk mengklaim bahwa sejarah Kerajaan Goguryeo hanya dimiliki oleh sejarah Korea Selatan, serta tidak terkait dengan sejarah Tiongkok atau Korea Utara dan untuk membangkitkan sentimen nasionalis.

Lü Chao, direktur Institut Penelitian untuk Perbatasan di Akademi Ilmu Sosial Liaoning, mengatakan kepada Global Times pada Minggu bahwa Kerajaan Goguryeo terletak di bagian utara dan tengah Semenanjung Korea serta bagian selatan dan tengah dari apa sekarang adalah Cina Timur Laut.

Akhirnya kerajaan itu berakhir ketika dihancurkan oleh aliansi antara Kerajaan Silla Korea (57-935) dan Dinasti Tang Cina (618-907).

Baca Juga: Amanda Manopo Kini Gantikan Nikita Willy jadi Ratu Sinetron Indonesia, Sang Ibu Khawatir dengan Ancaman

Fan Xiaoqing, seorang profesor di Akademi Teater dan Film dari Universitas Komunikasi Tiongkok, mengatakan kepada Global Times bahwa dalam hal film dan TV, menjaga pikiran terbuka jauh lebih penting daripada memperebutkan asal-usul budaya tertentu.

"Ada banyak kesamaan dalam unsur budaya antara Tiongkok dan Korea Selatan. River Where the Moon Rises mungkin bisa menjadi inspirasi budaya sejarah dan tradisional ini. Kita harus memiliki sikap toleran terhadap hal ini," kata Fan.

Pembuat pakaian untuk drama pada hari Minggu menjelaskan di SNS bahwa desain kostum didasarkan pada mural yang ditemukan di makam Kerajaan Goguryeo, menurut posting blog Minggu dari movieiii, review film dan TV populer dan akun kritikus di WeChat.

Baca Juga: Dewi Sandra Tuai Pujian Usai Bahas Soal Nafkah Suami: sebagai Istri Saya Berharap Hanya ke Allah SWT

"Kami memanfaatkan ide-ide dari mural makam Kerajaan Goguryeo dan dokumen sejarah lainnya, yang secara eksplisit berasal dari studi Korea kuno, dalam proses pembuatan pakaian ini."

Menurut laporan, peninggalan situs makam Kerajaan Goguryeo (Koguryo) kuno dimasukkan ke dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2004.

Mural Makam Goguryeo di Provinsi Jilin China Timur Laut digali secara ilegal pada akhir 1990-an dan kemudian diangkut secara ilegal ke Korea Selatan, di mana beberapa di antaranya kini dipajang di Museum Nasional Korea di Seoul.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Global Times

Tags

Terkini

Terpopuler