PR PANGANDARAN - Perseteruan antara Rizky Febian dengan Teddy Pardiyana tiba-tiba kembali memanas usai pihak Teddy tak kunjung kembalikan aset Lina Jubaedah, bahkan belakang terungkap adanya telepon misterius yang mendatangi Rizky Febian.
Saat batas waktu pengembalian aset itu sudah habis, Rizky Febian menerima telepon misterius dari seseorang yang mengaku pihak Teddy meminta agar diadakan pertemuan.
Namun, sewaktu dikonfirmasi, kuasa hukum Teddy mengaku kalau pihaknya sama sekali tidak tahu dengan permintaan pertemuan lewat telepon tersebut seperti dijelaskan pihak Rizky Febian.
Adanya telepon misterius itu disampaikan oleh pihak Rizky Febian melalui kuasa hukum Ferry Hudaya saat ditemui oleh awak media.
Mula-mula, pihak Rizky Febian mulai geram lantaran Teddy tak juga mengembalikan aset milik Lina Jubaedah hingga melewati batas maksimal kesepakatan waktu 14 hari.
Habis kesabaran, pihak Rizky Febian kemudian berencana untuk menyiapkan langkah hukum atas pelanggaran kesepakatan tersebut.
Namun, pada Minggu, 7 Maret 2021 tiba-tiba Rizky Febian melalui kuasa hukumnya menerima telepon misterius yang belum pernah sekali berbicara dengan mereka.
Seseorang dalam telepon itu mengaku dari pihak Teddy dan meminta pada pihak Rizky untuk mengadakan pertemuan pada Selasa, 8 Maret 2021.
"Minggu kemarin ada telepon dari pihak mereka minta pertemuan, jadi kita jadwal pertemuan besok," kata Ferry Hudaya, seperti diikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari tayangan YouTube Hitz Infotainment pada Senin, 8 Maret 2021.
Baca Juga: Segera Nikahi Nadya Arifta, Denny Darko Terawang Kaesang Pangarep Masih Sayang Felicia
Namun, Ferry mengungkapkan kalau dirinya merasa sedikit aneh setelah menyadari kalau orang yang meminta pihaknya bertemu itu ternyata bukanlah dari pihak kuasa hukum atau Teddy secara pribadi.
"Sampai sekarang, minggu lalu pihak dari mereka ada yang menghubungi kita, cuman ini saya juga enggak ngerti ya, bukan lawyer-nya, bukan juga dari pak Teddy tapi menghubungi kita. Intinya ingin mengadakan pertemuan," ungkapnya.
Lebih misterius lagi, sang penelepon juga mengatakan kalau dalam pertemuan nanti, pihak kuasa hukum maupun Teddy sendiri tak akan hadir.
"Yang hadir katanya bukan dari pihak lawyer ataupun pihak dari pak Teddy. Saya enggak tahu pak Teddy ikut apa enggak," sambungnya.
Baca Juga: Bongkar Keburukan Kaesang, Denny Darko Terawang Keluarga Felicia: Ada Upaya Pembunuhan Karakter
Kendati demikian, kuasa hukum Rizky Febian kemudian tetap mengkonfirmasi permintaan pertemuan itu pada pihak Teddy dan mendapat izin dari mereka untuk menggelarnya esok hari.
"Tapi saya udah konfirmasi kepada lawyer-nya, apakah keberatan tidak ada salah satu nama yang ingin ketemu dengan kita. Pihak lawyer dari saudara Teddy tidak keberatan, jadi kita menerima itu," jelasnya.
Hal yang mejadi misterus selanjutnya adalah pernyataan kuasa hukum Teddy, Ali Nurdin lewat sambungan telepon yang justru sama sekali tak mengetahui soal rencana pertemuan tersebut.
"Enggak ada, enggak ada coba saya cek ke staf ya, saya cek dulu," katanya.
Seakan-akan keheranan, Ali Nurdin malah sampai menanyakan soal rencana pertemuan itu kepada stafnya terlebih dahulu.
Sebab, Ali mengaku kalau dirinya kini sudah tidak lagi menangani perkara harta warisan Lina Jubaedah di pihak Teddy seperti dahulu.
"Enggak tahu (soal somasi), staf saya yang beresin, udah enggak megang lagi saya soalnya," pungkas Ali Nurdin.
Sebelumnya, perseteruan antara Rizky Febian dan Teddy Pardiyana kembali memanas usai Teddy meminta uang Rp500 juta untuk keperluan sang buah hati, Bintang.
Baca Juga: Ibunda Felicia Ngamuk dan Coreng Nama Baik Jokowi, Denny Darko: Kalau Zaman Dulu, Pasti Hilang
Tak cuma itu, Teddy juga meminta Rp250 juta yang menurut janji mendiang Lina Jubaedah untuk memberangkatkan umroh beberapa orang.
Mendapat permintaan itu, Putri Delina dan Rizky Febian bersedia mengabulkannya dengan syarat Teddy harus terlebih dahulu mengembalikan 12 aset milik mendiang Lina yang ditaksir bernilai miliaran.
Namun, hingga batas waktu 14 hari yang diberikan pihak Rizky Febian habis, Teddy belum juga mengembalikan aset tersebut.***