PR PANGANDARAN - Drama Penthouse Season 3 episode 2 menarik perhatian karena memunculkan karakter baru yaitu Alex Lee yang diperankan Park Eun Seok.
Tak dapat sambutan hangat, karakter Alex Lee justru tuai kritik karena penggambarannya dianggap rasis, hingga membuat Park Eun Seok minta maaf.
Alex Lee digambarkan dengan karakter berambut gimbal, serta menggunakan aksen yang mengambil isyarat AAVE (Bahasa Inggris Vernakular Afrika Amerika), di mana dua tindakan itu dianggap ofensif dan merupakan bentuk perampasan budaya hingga dianggap rasis.
Baca Juga: Prabowo Akhirnya Beberkan Alasan Jadi Menteri Pertahanan Jokowi, Deddy Corbuzier Akui Salut
Tak terima dengan karakter Alex Lee dalam Penthouse Season 3, penggemar internasional pun mengungkapkan mereka merasa kecewa, jijik, hingga membanjiri Twitter dengan mengekspresikan sentimen mereka.
Penggemar menyayangkan aktor Park Eun Seok tinggal di New York selama 15 tahun sebelum pindah kembali ke Korea Selatan, memberinya paparan yang cukup untuk seluk-beluk rasisme dan budaya.
"Ada alasan mengapa orang kulit hitam melindungi gaya rambut kita, bahasa gaul kita, budaya kita, dan orang-orang kita. Karena pada akhirnya, tidak peduli seberapa besar kita mencintai budaya lain, beginilah cara kita diwakili, inilah yang mereka lihat kepada kita," tulis seorang pengguna Twitter bernama @TheKaeKing.
Fans bahkan lebih kecewa ketika mereka menyadari bahwa para pemain sebelumnya berpartisipasi dalam kampanye yang menentang rasisme.
Menanggapi kontroversi tersebut, Park Eun Suk selaku aktor yang memerankan karakter Alex Lee akhirnya minta maaf soal karakternya yang menimbulkan kekecewaan pada penggemar internasional.
Pada 12 Juni, aktor tersebut memposting pernyataan berikut dalam bahasa Inggris di akun TikTok-nya sebagai berikut;
Baca Juga: aespa Puncaki Reputasi Brand Girl Grup Juni 2021, Berikut 30 Idola Lainnya Ada Brave Girls dan TWICE
"Mengenai karakter drama 'Penthouse Season 3' Alex, saya ingin memberi tahu semua orang bahwa tidak ada penampilan yang didorong oleh karakter tersebut dengan sengaja untuk menyakiti, mengejek, tidak menghormati, atau mengecilkan hati komunitas Afrika-Amerika. Saya ingin meminta maaf kepada orang-orang yang tersinggung dengan penampilan karakter tersebut. Itu lebih ke kekaguman budaya daripada ejekan, tapi sekarang saya sadar bahwa pendekatannya lebih CA (apropriasi budaya). Itu adalah upaya yang salah untuk pengembangan karakter.
Sekali lagi, saya ingin meminta maaf kepada mereka yang tersinggung; Saya sebagai minoritas sendiri seharusnya tahu lebih baik. Terima kasih telah memberi saya kesempatan untuk tumbuh dalam kesadaran.
Saya harap ada keikhlasan dalam hati untuk memberi manfaat dari keraguan, bahwa penampilan Alex lebih merupakan pendekatan karakter yang mengagumi budaya dan ingin "menjadi" seperti, bukan dengan sengaja menggambarkan ejekan."***