PR PANGANDARAN - Polo Srimulat mengungkapkan soal kondisi Tukul Arwana yang sering mengeluhkan sakit kepala sebelum ia jatuh sakit karena pendarahan otak.
Sebelumnya, Tukul Arwana ditemukan pingsan dan langsung dibawa ke rumah sakit Pusat Otak Nasional Cawang, Jakarta Timur karena mengalami pendarahan otak.
Sebelum ketahuan sakit, Tukul Arwana selalu mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja meskipun sebenarnya tengah merasakan sakit.
Baca Juga: Prediksi Ikatan Cinta 29 September 2021: Peneror Ingin Boim Temukan Alat Sadap dan Celakai Reyna
Baru-baru ini sejumlah rekan Tukul memberikan kesaksian soal kondisi sang komedian sebelum tumbang, termasuk Maria Vania, Rizky Kimon, hingga Tessy dan Polo Srimulat.
Menurut Maria Vania, pola hidup Tukul memang tidak sehat dan sering mengonsumsi gorengan hampir setiap hari.
Sementara itu sang manajer, Rizky Kimon mengaku jika ia sering mendapati Tukul mengeluhkan sakit kepala.
Baca Juga: Catat Jamnya, Jadwal Tayang Film Pengkhianatan G30S PKI di MNC TV, Ada Link Streaming
Hal itu juga senada dengan pengakuan Polo Srimulat yang pernah melihat Tukul mengeluhkan sakit kepala saat bekerja off air bersamanya.
Polo mengaku sering menyuruh sang komedian ke rumah sakit, namun Tukul menolaknya dan hanya minum obat pereda nyeri dari apotek.
"Saya sering kali melihat pada waktu kita sering jalan off air, mas Tukul itu memang kebiasaan sakit kepala, hanya beliau itu digampangkan, terus sering mengonsumsi obat-obat," kata Polo, dikutip dari YouTube Star Story pada Rabu, 29 September 2021, seperti diberitkan Pikiran Rakyat dalam artikel berjudul 'Sering Konsumsi Obat Pereda Nyeri dari Apotek, Tukul Arwana Selalu Menolak Anjuran Periksa ke Rumah Sakit'.
Baca Juga: Siswa dan Staf Sekolah di Inggris Alami Gejala Long Covid Selama 4 Minggu Usai Terinfeksi
"Obat-obat penghilang rasa nyeri aja, dan kita sering kasih masukan buat dia kontrol ke dokter, tapi dia menolak. Bukan obat warung tapi obat apotek," ujarnya menambahkan.
Kendati begitu, untuk saat ini kondisi Tukul Arwana sudah mulai membaik pasca operasi dan bis berkomunikasi dengan melakukan gerakan tangan.***(Nopsi Marga/Pikiran Rakyat)