"Sampe pas lahirannya pun aku gak dateng ke rumah sakit. Aku kabur," katanya.
Namun, pada saat itulah Al Ghazali mengalami sebuah peristiwa berharga, yaitu sewaktu dirinya dapat mengalahkan ego dan bersedia menghadapi kenyataan yang terjadi.
Pengalaman penting itu, Al Ghazali menuturkan, tak lepas dari peranan sang Bunda, Maia Estianty yang tak pernah lelah mendidik dan membimbing dia beserta adik-adinya, yaitu El dan Dulu.
"Dan di situ, beberapa hari kemudian aku ke rumah Bunda. Bunda nanya-nanya gimana gini, gini, gini. Terus aku bilang belum bisa nerima. Pokoknya gak bisa nerima banget deh," tuturnya.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Vaksin Covid-19 Pfizer dalam Bentuk Vape, Benarkah? Ini Faktanya
Mendengarkan curhatan Al Ghazali, lanjutnya, Maia Estianty justru mengajarinya untuk bersikap legowo dan menyadarkan dirinya kalau Safeea tetap adik kandungnya.
"Dan di situ Bunda bilang, kamu gak boleh begitu. Walaupun kamu gak bisa nerima keadaan, tapi tetep Safeea itu adalah adek kandung kamu, ada darah keturunan juga," sambungnya.
Nasihat Bundanya itulah yang kemudian membuat dirinya bisa lapang dada menerima setiap keadaan apapun yang baginya sulit, termasuk menerima Safeea sebagai adik yang harus juga dia cintai dan sayangi.
"Nah, dari situ aku mulai kayak, udah bisa menerima Safeea sebagai adek. Itulah ajaran Bunda yang gak bisa aku lupakan, tentang legowo," pungkasnya.***
Artikel Rekomendasi