“Menurut kalian aja gimana, mungkin nggak aku bisa melakukan hal begitu kalau nggak ada sebabnya?
Sekarang saya dikasih lihat artikel-artikel lumayan kaget juga, tapi selama ini saya nggak pernah melihat keberadaan beliau, saya nggak pernah kenal, tiba-tiba bikin statement Ashanty menelantarkan anak, melakukan pembohongan publik.
Sebenernya yang melakuan pembohongan publik ini siapa jadinya? Karena baiknya kita dalam hidup ini bertabayyun, coba sebelum bapak itu, apa sih niatnya sampai Preskon, mau laporin saya ke KPAI?
Yang lebih bisa melaporkan adalah saya, karena bapak membawa anak seumur itu untuk preskon mengundang teman-teman media dengan sengaja untuk melakukan pembohongan publik,” ujar Ashanty.
Baca Juga: Toilet Unisex Merugikan Wanita, Marak Beredar di Inggris hingga Ahli Beberkan Dampaknya
Seperti yang diketahui, maksud pihak LBH melakukan konferensi pers yakni agar pihak Ashanty memberikan klarifikasi berupa alasan menghentikan biaya pendidikan anak angkatnya.
Pihak LBH berharap agar Ashanty tidak memutuskan biaya pendidikan begitu saja tanpa melakukan apa-apa lagi setelahnya.
Sebab, menurut pihak LBH, status pendidikan Putra, anak angkatnya, saat ini mengalami ketidak jelasan usai biaya pendidikan yang sudah dibayarkan tersebut dialihkan ke anak yang lainnya.
Putra yang semula bersekolah di SD Jurang Mangu dan dipindahkan Ashanty ke pesantren ternama di Bogor, pada akhirnya tidak terdaftar di mana pun, dan harus membayar uang pangkal Rp10 juta sendiri.
Artikel Rekomendasi