Network
“Bedanya zaman dulu sama zaman sekarang memang zaman sekarang kan zaman digital ya. Kalau dulu medianya wartawan, dan wartawan itu meliput dengan tanpa harus ada embel-embel editan gitu mereka melihat dan memberitakan itu secara real kalau menurut saya zaman dulu tu kayak gitu,” ujar Inul Daratista.
Baca Juga: Kaesang Pangarep Pilih Nadya Arifta, Seorang Teman Ungkap Keadaan Felicia Tissue
Sebab, pemberitaan di zaman dulu itu benar-benar memberitakan apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu tanpa ada setting-an atau editan yang terjadi, mulai dari prestasi hingga masalah yang ada pada saat itu.
“Zaman dulu tu memang aku merasa bahwa aku punya prestasi gitu dan itu layak untuk diberitahukan, untuk diberitakan kepada khalayak umum gitu. Ketika aku mendapat pemberitaan dengan raja dangdut itu pun juga memang tidak ada yang main-main, memang beneran seperti itu kondisinya,” ujar Inul Daratista.
Bandingkan dengan zaman dulu yang serba nyata terjadi dan serba membutuhkan perjuangan yang ekstra untuk mempertahankan eksistensi dan diakui banyak orang, Inul Daratista lantas mengutarakan pengamatannya dengan yang terjadi saat ini.
“Bedanya kalau sekarang itu orang gak ngapa-ngapain aja bisa jadi ngapa-ngapain gitu, terus nggak tau prestasinya di mana tiba-tiba dia viral, tiba-tiba dia booming gitu kan,” ujar Inul Daratista.
Baca Juga: Kesal Anaknya Dikhianati Kaesang Pangarep, Ibu Felicia Tissue Minta Balikkan Kunci Mobil dan STNK
Oleh sebab itu, dengan adanya perbedaan yang begitu drastis ini, menurut Inul Daratista, ada kecemburuan sosial yang akan dirasakan oleh orang-orang yang punya prestasi.
“Kalau dulu membangun prestasi itu berat banget gitu dan ada sedikit kecemburuan sosial kalau menurut saya kepada orang-orang berprestasi ketika melihat bahwa orang-orang yang tidak berprestasi boomingnya gila-gilaan gitu.. itu kadang-kadang membuat kecemburuan sosial khususnya buat orang-orang yang punya prestasi gitu jadi bedanya dulu dengan sekarang tuh jauh banget,” ujar Inul Daratista. ***
Artikel Rekomendasi