Ketika itu, kanal aspirasi masyarakat yang digadang-gadang menjadikan Indonesia negara demokrasi ditutup oleh pemerintahan Soeharto.
Sejarah mencatat banyaknya aktivis yang lantang menyuarakan kritiknya terhadap Presiden Soeharto dan keluarganya mendadak hilang, atau minimal dipenjara bertahun-tahun.
Tak cuma itu, sejumlah media pers bernasib malang ketika harus dibredel oleh pemerintah Soeharto lantaran kerap mengkritik Presiden Soeharto beserta keluarga Cendana.***
Artikel Rekomendasi