Pasalnya, menurut Ernest Prakasa, konten itu dibuat mengikuti banyaknya arus orang yang akan mengonsumsi karya yang dimiliki.
Oleh sebab itu, untuk bisa tetap eksis di arus saat ini yakni dengan banyaknya konten kreator baru yang bermunculan, menurut Ernest Prakasa, kita harus mengikuti perkembangan yang ada.
“Konten menjual sensasi? Gapapa, selama ada yang mengonsumsi, artinya memang itu hukum supply & demand, alamiah,” tulis Ernest Prakasa.
Beda halnya dengan konten kreator yang sengaja meniru, menjiplak atau melakukan plagiarisme karya orang lain, tindakan itu yang tidak dibenarkan.
“Konten yang sengaja nyolong/ngejiplak? TAU MALU DONG, SETAN!” tulis Ernest Prakasa.
Sebab, menurut Ernest, sebagai sesama konten kreator yang sama-sama berjuang, sebaiknya saling menghormati ide-ide kreatif yang dibuat dengan susah payah.
Oleh sebab itu, Ernest Prakasa mengungkapkan bahwa apresiasi dengan tidak melakukan plagiarisme akan sangat dihargai karena orang yang menikmati karya kita tidak akan kecewa nantinya.
Baca Juga: Umat Muslim Sri Lanka Terguncang, Lebih dari 1000 Sekolah Islam Ditutup secara Paksa
Artikel Rekomendasi