Network
PR PANGANDARAN - Sosok pemuda bernama Fikri yang tak lain putra Freddy Budiman menyita perhatian publik usai sang ayah dieksekusi lantaran menjadi bandar narkoba.
Pasalnya, baru-baru ini Fikri berani tampil ke publik dengan menceritakan pengalaman dirinya dan keluarga yang dibenci satu Indonesia lantaran kasus Freddy Budiman.
Namun, masa-masa itu telah berlalu dan masyarakat Indonesia saat ini menjadi suka dengan cerita sang ayah Freddy Budiman yang sudah tobat usai terjerat kasus narkoba.
Baca Juga: Dituding Berselingkuh, Pengacara Istri Bams eks Samsons: Yang Pasti Bertengkar Terus Menerus
Hal itu disampaikan oleh Fikri saat diundang untuk bincang-bincang dengan Pangeran Siahaan dalam sebuah program YouTube.
Fikri mengatakan pada saat masa-masa awal sang ayah di tangkap lantaran menjadi bandar narkoba, dia dan keluarga mendapat tekanan yang luar biasa dari publik.
"Dari pertama kali gue tahu itu di tahun 2010 sampai 2013 dan 2014, wah itu parah itu," kata Fikri, seperti dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari tayangan YouTube pada Jumat, 26 Maret 2021.
Baca Juga: Kilang Minyak Balongan Indramayu Kebakaran, Pertamina Ungkap Pasokan BBM untuk Masyarakat
Saat itu, dirinya dan keluarga dibanjiri dengan komentar negatif dari masyarakat akibat kasus kriminal yang dilakukan Freddy Budiman.
Bahkan, bila diibaratkan, Fikri menganggap kalau ketika itu seluruh masyarakat satu Indonesia membenci dirinya dan keluarga.
"Semua komentar gak ada yang baik. Semua komentar yang buruk, bener-bener mungkin menurut gua satu Indonesia membenci gua dan keluarga gua," tuturnya.
Namun, semua itu perlahan-lahan berubah sejak Freddy Budiman dikabarkan telah tobat dan menyesali perbuatannya pada tahun 2015 silam.
Perkembangan sang ayah di dalam penjara itu membawa angin segar bagi dirinya dan juga keluarga yang sebelumnya ikut terkena imbas.
Semenjak itu, komentar-komentar yang dialamatkan publik kepada dirinya dan keluarga menjadi lebih positif dan suka usai mengetahui kalau Freddy Budiman sudah tobat.
"Jadi, tahun 2015 sampai sekarang, gue lebih bersyukur. Karena semua komentarnya lebih banyaknya positif, tentang taubatnya bokap gua lah," ungkapnya.
Dengan hal itu, Fikri mengaku kalau dirinya dan keluaga menjadi bersyukur telah diringankan bebannya di saat kepala keluarga mereka malah harus pergi bahkan untuk selama-lamanya.
"Jadi ya untuk saat ini gua lebih bersyukur dengan banyaknya komentar positif dari masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Sentil Konten Pamer Harta Tak Berprestasi, Krisdayanti Dihujat Netizen Tak Bangga pada Aurel-Atta
Fikri masih ingat betul saat pertama kali sang ayah ditanggap dan dipenjara, mulanya dirinya sama sekali tak mengetahui hal itu.
Sebab, orang-orang terdekatnya selalu berkata kalau Freddy Budiman sibuk bekerja, sehingga sulit untuk bertemu keluarga.
"Tahun 2009 itu pertama kali ditangkep pas gua masih SD," ucap Fikri.
Pada tahun 2010, saat tengah kumpul keluarga, Fikri baru mengetahui kalau sang ayah terjerat kasus peredaran narkoba dari tayangan televisi.
Sempat tak menyangka, Fikri akhirnya terpaksa untuk menerima kenyataan kalau sang ayah harus ditangkap dan dieksekusi mati.
"Di situ gua bertanya-tanya dong, di umur gue masih kecil banget, ini kayaknya kok familiar dengan nama Freddy Budiman, masa Papa sih, waktu itu mikirnya kayak begitu," ungkapnya.
Baca Juga: Detik-detik Kilang Minyak 'Terkemuka di Asia 2025' Pertamina Balongan Terbakar, Warga Menjerit
Seperti diketahui, sosok Freddy Budiman mendadak menggegerkan publik Tanah Air pada rentang waktu 2009 hingga 2016 silam akibat keterlibatannya sebagai bandar narkoba jenis sabu-sabu.
Demi mempertanggungjawabkan perbuatannya, Freddy Budiman akhirnya dieksekusi mati pada 29 Juli 2016 di Lapas Pulau Nusa Kambangan.***
Artikel Rekomendasi