Dieksekusi Mati, Ini 7 Permintaan Terakhir Freddy Budiman dari Ucap Syahadat hingga Tidur Bareng Anak

- 29 Maret 2021, 13:00 WIB
Bandar narkoba Freddy Budiman yang dieksekusi mati negara
Bandar narkoba Freddy Budiman yang dieksekusi mati negara /ANTARA (Idhad Zakaria)/ (M Risyal Hidayat)

PR PANGANDARAN – Tertangkap menjalankan bisnis narkoba dengan mengimpor 1,4 juta butir ekstasi ke Indonesia dengan bantuan pihak kepolisian, BNN, dan bea cukai selama berada dalam balik jeruji besi, Freddy Budiman yang dihukum 18 tahun penjara akhirnya dijatuhi hukuman mati.

Selama Freddy Budiman dijatuhi hukuman mati kala itu, Fikri Fernanda Budiman yang merupakan sang anak mengungkap 7 permintaan terakhir sang ayah jelang eksekusi mati.

Ditanya perihal 7 permintaan terakhir Freddy Budiman, Fikri Fernanda Budiman pun menguraikan dan berhasil dirangkum oleh Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com dari kanal YouTube Asumsi yang diunggah pada Jumat, 26 Maret 2021.

Baca Juga: Dijual Rp4,3 Juta, Lintah Kerbau Ternyata Bisa Mengobati Sakit Kepala

1. Tidur Bareng Anak Laki-laki

Dua hari sebelum Freddy Budiman menjalani eksekusi mati, dirinya mengungkapkan permintaan kepada petugas Lapas untuk bisa tidur bersama dengan putranya, Fikri Fernanda Budiman. Namun, permintaan tersebut harus ditolak oleh petugas Lapas karena alasan psikologis anak.

Meski Freddy Budiman telah berusaha untuk menyampaikan permintaan terakhirnya sekali lagi untuk bisa tidur bersama sang anak hingga berani menjamin kesehatan mental sang anak, hal itu tidak mengubah keputusan petugas Lapas.

“Yap, jadi di malam terakhir hari kedua ke hari ketiga sebelum dia dieksekusi mati, bokap gue tu minta biar bisa tidur sama gue di dalam lapas, di dalam kamarnya. Dia ada bilang, terus dia bilang dan ditolak sama orang-orang Lapas, petugas Lapas di situ.

Baca Juga: Dibenci Satu Indonesia karena Freddy Budiman, Fikri: Sekarang pada Suka Sama Cerita Tobat Bokap Gue

"Alasannya karena psikologis gu nanti takut terganggu. Tapi bokap gue sudah mencoba lebih dalam lagi, dia bilang kayak ‘nggak mungkin, anak saya ini sudah 17 tahun. Dia udah kuat banget. Saya yang menjamin dia nggak akan terganggu psikologisnya, saya hanya ingin tidur sama dia. Hanya pengen tidur kayak dulu lagi’ dia bilang, tapi tetap ditolak,” ujar Fikri Fernanda Budiman.

2. Berkomunikasi dengan Semua Keluarga

Dari sekian banyaknya permintaan, salah satu permintaan Freddy Budiman yang dikabulkan adalah dapat berkomunikasi dengan semua keluarganya.

Meski hal ini menjadi kewajiban bagi petugas Lapas dan hak bagi Freddy Budiman yang akan menjalani eksekusi mati, berkomunikasi dengan keluarga menjadi salah satu permintaan terakhirnya.

Baca Juga: Pengumuman Lolos Kartu Prakerja Gelombang 16 Melalui Situs prakerja.go.id, Ini Jadwalnya

“(Apa permintaan yang dikabulkan?) Berkomunikasi sama seluruh keluarganya. Sebenernya itu bukan permintaan juga, sebenernya salah satu kewajiban, haknya diberikan, tapi itu jadi permintaan bokap gue karena selebihnya nggak ada yang dikabulin,” ujar Fikri.

3. Mengucapkan Kalimat Syahadat

Freddy Budiman adalah salah satu orang yang membuat Ustaz Fatih Karim tertarik karena selama dirinya berkotbah dari awal hingga akhir, bandar narkoba itu tidak berhenti meneteskan air mata.

Ustaz Fatih Karim lantas membeberkan bacaan dari pihak kejaksaan dua hari sebelum eksekusi mati dan menanyakan apa permintaan terpidana mati Freddy Budiman.

Baca Juga: Kilang Minyak Balongan Indramayu Kebakaran, Pertamina Ungkap Pasokan BBM untuk Masyarakat

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari kanal YouTube Khutbah Muslim milik Ustaz Fatih Karim yang diunggah pada 18 Maret 2020, Ustaz Fatih Karim menungkapkan permintaan terakhir Freddy Budiman.

“Sebelum eksekusi, ada permintaan? Apa katanya? Tolong izinkan saya pada saat sebelum ditembak mati, mengucapkan kalimat syahadat. Apa kata tukang tembaknya? Ya kami izinkan,” ujar Ustaz Fatih Karim yang membimbingnya selama di penjara.

4. Ditembak dengan Mata Terbuka

Masih menurut keterangan Ustaz Fatih Karim, permintaan selanjutnya adalah agar dirinya bisa membuka mata saat dirinya dieksekusi mati.

Baca Juga: Dapur Kesayangan Tempat Gantungkan Hidup Disegel Hotma, Desiree Terisak: Tega Banget, Padahal Dia Tahu...

“Permintaan kedua, minta tolong penutup mata ini dibuka matanya. Kenapa? Karena saya ingin melihat dosa-dosa saya terlalu banyak untuk Indonesia. Apa yang terjadi? Nggak dikasih izin tapi dia mohon-mohon, dikasih izin. Antum tau? Dari mulai hari ini sampai 2 hari yang akan datang beliau katam Quran sehari 7 kali,” ujar Ustaz Fatih Karim yang membimbingnya selama di penjara.

5. Jasad Dimandiin sang Putra

Permintaan terakhir Freddy Budiman ke petugas Lapas adalah agar jasadnya dapat dimandikan oleh putranya, Fikri Fernanda Budiman. Meski demikian, permintaan tersebut ditolak juga karena alasan psikologis.

“Dan ada beberapa lagi yang ditolak, kayak misalnya dia minta setelah selesai dieksekusi mati, ‘saya minta biar anak saya yang mandiin saya’, sama ditolak juga karena alasan psikologis,” ujar Fikri.

Baca Juga: Tim Indonesia Raih Posisi 3, Berikut Lengkapnya Hasil Balapan Moto2 Qatar 2021

6. Pakaian dan Barang-Barang Diberikan untuk sang Putra

Permintaan terakhir Freddy Budiman kepada Ustaz Fatih Karim adalah untuk memberikan semua pakaian terakhir yang dikenakannya hingga barang-barangnya yang lain kepada Putranya Fikri Fernanda Budiman yang selama ini rutin mengunjunginya.

“Jadi setelah dieksekusi mati, bokap gue nitip pesen ke Ustaznya yang nemenin dia sampai terakhir, ‘Pak tolong kasih semua barang saya yang saya pakai sekarang, ke anak saya yang cowok, ada di perbatasan. Nanti titipin aja beserta tas saya’.

"Jadi isi tas itu adalah barang pribadi milik Papa mulai dari dokumen, semua yang ditulis sama dia, foto-foto segalanya termasuk baju yang dipakai, baju yang ada bekas tembakannya semua dikasih, sendal, pakaian dalam, semua di dalam tas itu. tas itulah yang jadi pegangan gue kemana pun gue pergi,” ujar Fikri.

Baca Juga: Baru Tahu sang Ayah Ditangkap karena Narkoba dari TV, Fikri Anak Freddy Budiman Dibohongi 'Papa Kerja'

7. Dimakamkan di Surabaya

Disampaikan oleh kuasa hukumnya, dan juga dokter forensik, dr. Hastry bahwa permintaan terakhirnya kepadanya adalah bisa dimakamkan di Surabaya yakni di TPU Mbah Ratu, Jalan Demak, dekat dengan rumahnya yang ada di Krembangan, Surabaya.

Permintaan tersebut pun lantas dikabulkan oleh tim forensik yang menemani saat Freddy Budiman dieksekusi mati.

"Saya tahu mereka itu menerima hukuman mati karena apa yang sudah mereka lakukan atas kesalahannya. Saya hanya ingin merawat mereka dalam keadaan baik. Dan diterima keluarga mereka juga dalam keadaan baik," ujar dr. Hastry. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x