Network
PR PANGANDARAN – Pada Rabu, 31 Maret 2021, terdengar kabar adanya aksi penyerangan yang dilakukan oleh terduga teroris ZA di Mabes Polri hingga membuat Deddy Corbuzier pun turut berkomentar.
Selain itu, ada fakta mengungkapkan bahwa terduga teroris ZA sebelumnya meninggalkan surat wasiat sebelum melakukan penyerangan.
Seperti yang telah dilakukan teroris bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, ZA rupanya juga meninggalkan surat wasiat kepada keluarganya sebelum melakukan penyerangan di Mabes Polri. Atas segala aksi terorisme yang telah dilakukan oleh ZA, Deddy Corbuzier pun berkomentar.
Baca Juga: Senjata Teroris Diduga Air Soft Gun, Deddy Corbuzier: Ini Kalau Benar, Nembak Orang Enggak Akan Mati
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah pada Rabu, 31 Maret 2021, Deddy Corbuzier mengungkapkan bahwa ini bukanlah masalah agama, melainkan radikalisme. Bahkan surat wasiat yang ditinggalkan pun menunjukkan adanya paham atau ideologi radikalisme.
Sebab, semua agama pastinya mengajarkan hal kebaikan, termasuk agama Islam yang diyakini Deddy Corbuzier saat ini.
Agama Islam yang diketahuinya telah mengajarkannya soal cinta kasih dan juga menjunjung tinggi akhlak yang mulia.
Baca Juga: Artis SA Pasang Tarif Endorse Rp100 Juta hingga Berkelit saat Ditagih, Benarkah Shandy Aulia?
Oleh sebab itu, sangat tidak mungkin apabila ini semua merupakan masalah agama, melainkan karena paham radikalisme.
Deddy Corbuzier yang mengaku pernah dianggap kafir ini pun mengungkapkan bahwa anggapan yang demikian yang membuat semua orang saling membenci karena adanya perbedaan.
“Ini secara tidak langsung membuat orang membenci orang dengan agama yang berbeda, sedangkan agama Islam tidak mengajarkan itu kalau benar karena agama Islam cinta kasih dan akhlak gitu. Jadi sudah nggak masuk akal.
Baca Juga: Listrik Gratis Bulan April 2021 dari PLN, Simak Cara Mendapatkannya Disini!
Orang-orang yang mengkafir-kafirkan ini cuman ngadu domba bikin perpecahan gitu, saya juga nggak ngerti siapa yang nyuruh dan ajaran seperti apa karena ketika saya masuk muslim yang diajarkan adalah agama Islam itu cinta kasih, akhlak. Adanya akhlak kepada semua ciptaan Allah. Mungkin gurunya salah,” ujar Deddy Corbuzier menyampaikan keluh kesahnya.
Sementara itu, bukti bahwa para teroris termasuk ZA memiliki paham radikalisme yakni berdasarkan surat wasiat yang ditinggalkannya.
Menurut Dina Sulaeman, pakar Geopolitik Timur Tengah mengungkapkan bahwa ideologi paham radikalisme adalah kelompok orang atau individu yang mengakui jihad.
Baca Juga: Terduga Teroris Diduga Bawa Senjata Bohongan, Deddy Corbuzier Sebut Dia Ditipu si Pencuci Otak
Mereka akan cenderung membunuh semua orang yang dianggap berbeda paham dengannya, dan mereka menyebut orang yang memiliki paham yang berbeda dengan sebutan kafir.
Bahkan, agama Islam yang memiliki paham yang berbeda dengannya pun bisa saja dianggap kafir.
“Makannya banyak orang bingung, teroris itu ISIS, Al-Nusra, Jaiz AL-Islam, dan lain-lain, saya bilang jangan bingung soal nama, lihat saja ideologi dan cara-cara mereka sama aja benderanya aja yang beda. Jadi kelompok teroris ini dan mereka mengakui Jihad, mereka menyebut diri Jihad,” ujarnya.
Baca Juga: Diam Disebut Kafir, Deddy Corbuzier Ajak Pertahankan NKRI: Ingat, Kita Punya Anak Cucu!
Sementara itu, dalam surat wasiat ZA sebagai terduga teroris menyebutkan hal yang serupa.
“Tonton kajian dakwah, tidak membanggakan kafir Ahok,” tulisnya.
Bahkan, ZA pun tidak mendukung kegiatan pemerintah karena dianggapnya ajaran kafir dan musyrik.
Baca Juga: Debut Jepang Tuai Kesuksesan, TREASURE Berhasil Ambil Alih Puncak Tangga Lagu Oricon
“Demokrasi, pancasila, UUD, pemilu berasal dari ajaran kafir yang jelas musyrik. ZA nasehatkan kepada mama dan keluarga agar semuanya selamat dari fitnah di dunia yaitu demokrasi, pemilu dan tidak murtad tanpa sadar,” tulisnya. ***
Artikel Rekomendasi