“Tapi karena di satu sisi secara fisik capek karena jagain dia, terus mikirin dia makan apa, terus di satu sisi dia gak mau makan kita kepikiran bakal bisa berkembang atau nggak, terus lagi cara aku merawat udah bener apa belom, dan banyak banget hal lainnya yang terjadi,” lanjutnya.
Acha Sinaga juga mengatakan jika Lucas hanya bisa tidur jika sambil meminum asi yang mana hal itu disebut kegagalan di Australia.
Pasalnya untuk orang-orang di sana, ada istilah ‘sleep training’ di mana sejak umur empat bulan bayi sudah diajarkan untuk tidur sendiri.
“Sedangkan aku waktu itu lack of knowlegde, aku gak tahu apa-apa. Aku gak tahu ternyata ada sleep training, dan aku juga gak tahu segitu pentingnya, impact-nya, apalagi buat parents, mama yang jaga anaknya sendiri, gak punya asisten rumah tangga atau nanny,” ungkapnya.
Acha Sinaga melanjutkan stres yang dia rasakan bahkan membuatnya terpikir untuk menyakiti anaknya, Lucas.
Baca Juga: AS, Korsel, dan Jepang Sepakat Menekan Korea Utara Hentikan Program Rudal Nuklir Balistik
Dia bercerita sejak Lucas beranjak besar, rumahnya selalu berantakan karena semua barang di lemari dikeluarkan dan mainan dilempar ke mana-mana.
“Barusan aku ninggalin Lucas nangis, bener-bener nangis, dan aku ngerasa kayak biarin aja karena aku udah gak kuat gitu,” tutur Acha Sinaga mencurahkan isi hatinya.
“Kayaknya gue itu nyokap yang jahat gitu tapi yaudah aku biarin dia nangis, dan nangisnya makin kenceng, makin kejer, sampe kayak mau muntah baru aku masuk,” sambungnya.
Artikel Rekomendasi