Network
PR PANGANDARAN - Farhat Abbas komentari pernuh sindiran atas kehadiran Jokowi, Prabowo, dan Bamsoet di acara pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah pada Sabutu, 3 April 2021.
Farhat Abbas menyebut dengan nada sindiran bahwa kehadiran Jokowi, Prabowo, dan Bamsoet melanggar konstiitusional karena pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermasyah bersifat komersil.
Sebelum sindiran dari Farhat Abbas, kehadiran pejabahat negara seperti Jokowi. Prabowo, dan Bamsoet di pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah sempat menghebohkan netizen.
Pasalnya hal ini tak lazim dilakukan, terutama dua kubu yang melihat persoalan ini mengukuhkan Atta sebagai orang penting atau sebaliknya.
Baca Juga: Netizen Ramai Curhat Diminta Orang Tua Nonton Atta-Aurel Ijab Kabul, Termasuk Ultah pun Terabaikan
Pihak yang kontra mengatakan bahwa pernikahan bersifat pribadi sehingga tak pantas disiarkan oleh televisi nasional yang menggunakan frekuensi publik.
Pernikahan Atta-Aurel, dan pernikahan artis lainnya ini diprotes oleh akadsmisi dan aktivis media di bawah naungan Komisi Nasioan Revolusi Penyiaran (KNRP).
KNRP mebgatakan bahwa pernikahan artis melanggar atau bertentangan Standar Program Siaran pasal 13 ayat 2 kehidupan pribadi tak boleh ditampilkan kecuali demi kepentingan publik.
Pasal itu berbunyi, "Program siaran tentang permasalahan kehidupan pribadi tidak boleh menjadi materi yang ditampilkan dan/atau disajikan dalam seluruh isi mata acara, kecuali demi kepentingan publik".
Hal ini kemudian disanggah oleh pibak televisi. Mereka mengklaim bahawa mereka ingin menampikan keragaman budaya pernikahan Indonesia lewat tayangan pernikahan Atta dan Aurel ini.
Adapun yang mdiprotes oleh Farhat Abbas emlalui instagram pribadinya. Ia menganggap kehadiran petinggi negara di pernikahan ini dinilai mengganggu konstitusional dan nilai kenegarawanan.
Hal ini disebabkan karena siaran pernikahan Atta dan Aurel bersifat bisnis dengan menampilkan iklan di sela acara.
"Susana pernikahan terasa HUT RI, saran buat Presiden @jokowi @bamsoetpedia @prabowo dalam perayaan acara yang sifatnya berbau bisnis alias berbayar/beriklan/Live," ujarnya mendahului pesan.
Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia Sabtu, 3 April 2021: Turun 980 Kasus, Kini Tembus 4.345 Terkonfirmasi
Ia melanjutkan, "sebaiknya pejabat negara tidak hadir sebagai pendukuung tersebut, karena agak mengganggu konstitusional dan menegarawanan dan lain halnya kalo hanya acara biasa atau rakyat biasa," ujarnya.
Dalam postingan ini ia pun menggunakan emoji menelungkupkan tangan sambil menuliskan kata maaf di akhir postingan.
Farhat Abbas memposisiskan diri sebagai ketua umum (Ketum) partai PANDAI.
Melihat postingan ini, netizen pun terbagi dua kubu. Ada yang setuju dengan pernyataan ini, ada pula yang mengatakan Farhat Abbas hanya iri karena tak ikut diundang.***
Artikel Rekomendasi