Minta Tahan untuk Mudik, Denny Darko Ingatkan: Gimana Jika Orang Tua Kita Hanya Nikmati Lebaran Tahun Ini

PR PANGANDARAN - Berkaca pada India yang mengalami tsunami Covid-19, Denny Darko meminta masyarakat Indonesia agar menahan diri untuk mudik Lebaran tahun ini.

 

Denny Darko mengatakan bahwa kartunya meramalkan akan terjadi musibah besar jika masyarakat Indonesia nekat untuk mudik Lebaran tahun ini, serupa dengan tsunami Covid-19.

 

Untuk itu, Denny Darko pun menampilkan kondisi tsunami Covid-19 yang kini tengah terjadi di India.

 

Kemudian ahli tarot ini mengatakan bahwa hal serupa biaa saja terjadi Indonesia mengingat kerumunan akan terjadi seperti halnya festival Kumbh Mela.

 

 

Kumbh Mela sendiri merupakan upacara besar ketika berjuta orang berziarah dan melakukan ritual bersama di sungai Gangga.

 

Akibat festival ini, India harus harus berjuang mendapatkan tabung oksigen karena meledaknya jumlah kasus.

 

Beberapa waktu lalu petugas bahkan menebangi pohon di taman kota untuk melakukan kremasi masal di sebuah lapangan.

 

Situasi kritis ini terjadi karena adanya penyebaran infeksi secara masif karena melibatkan kontak banyak orang di satu tempat.

 

Denny Darko pun mengatakan bahwa tujuannya menyampaikan kondisi India ini agar masyarakat Indonesia ikut peka untuk melakukan sosial ditancing.

 

Selain itu, Denny Darko mengatakan bahwa ia murni mebgatakan hal ini sebagai seaama manusia dan  demi keselamatan bersama.

 

"Saya pun mengaskan bahwa saya bukan bagian dari buzzer pemerintah, saya tak punya kepentingan selain sebagai sesama manusia untuk menghalangi satu hal buruk yang terjadi," ujarnya sebagaimana PikiranRakyat-Pangandarana.com kutip dari kanal YouTube Denny Darko pada Jumat, 30 April 2021.

 

 

Ia menambahkan, "Jika hal ini toh akan terjadi, saya ada di antara kalian semua. Jadi pasti kita semua akan mendapat akibatnya nanti".

 

Situasi yang akan terjadi jika masyarakat nekat mudik adalah lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dengan msnggambarkan kondisi fasilitas kesehatan.

 

"Yang pertama saya lihat, ini sangat banyak. Saat itu terjadi kita kan kaget. Tiba-tiba rumah sakit akan penuh. Tempat tidur cadangan udah habis," ujarnya.

 

Ia menambahkan, "Dokter-dokter akan dipanggil dari liburan mereka untuk datang dan merawat jumlah kasus yang melonjak pesat".

 

 

Jumlah pasien ini menurutnya bukan berjumlah ratusan. Melainkan ribuan hingga jutaan orang.

 

"Ini tidak ratusan, ini ribuan orang meninggal. Bahkan, jika tidak ditangani dngan tepat bisa sampai akhir tahun akan masuk jutaan orang," ujarnya.

 

Mudik sendiri merupakan periode migrasi paling besar di Indonesia yang daiadakan setiap tahun.

 

Dalam kondisi normal, jalaannan arus mudik, bandara, stasiun, hingga pelabuhan dipadati ribuan hingga jutaan orang yang akan pulang ke kampung halaman.

 

Sebagai yang diketahui, masyarakat Indonesia  senang berkumpul bersama keluarga besar saat merayakan hari raya.

 

 

Oleh karena itu, karena pandemi Covid-19 ini, tahun ini pemerintah melarang adanya ritual mudik ini.

 

Di sisi lain, masih banyak warga negara Indonesia yang masih tak begitu peduli atau bahkan tak percaya dengan Covid-19 ini.

 

Denny Darko pun menyoritinya dengan mengatakan masyarakat akan  takut jika bencana terjadi. 

 

"Mungkin sekarang orang-orang berspekulasi, sudahlah Indonesia akan lebih kuat dan sebagainya kita tidak akan bohong ketika kasus dan kematian meningkat, semua orang menjadi ketakutan," ujarnya.

 

 

Dalam hal ini, Denny Darko pun mengingatkan bahwa hal yang paling memilukan ialah jika hal ini menimpa orang tua yang berada di kampung halaman jika masih nekat mudik.

 

"Yang mematahkan hati kita adalah, (Covid-19) merenggut orang tua kita pertama-tama," ujarnya.

 

Ia menambahkan, "Orang yang kita perjuangkan untuk bisa sungkem, ternyata hanya bisa merasakan lebaran terakhir mereka".

 

Oleh karena itu, Denny Darko kembali meminta agar keinginan mudik tetap ditahan karena hal itu sangat berisiko pada keluarga atau keluarga di rumah.***