PR PANGANDARAN – Kerap lantang menyuarakan pendapatnya, kehidupan dr. Tirta menjadi sorotan.
Disampaikan melalui akun Twitter @tirta_hudhi pada 16 Mei 2021, dr. Tirta membagikan pengalamannya saat tragedi 98.
Saat tragedi 98 terjadi, dr. Tirta mengaku berada di Solo dan dirinya masih duduk di kelas dua Sekolah Dasar (SD).
Baca Juga: Sedih Aurel Keguguran, Anang Hermansyah Berduka: Sabar Ya Anakku, Ikhlaskan Ya...
Insiden tragedi 98 tersebut membuat kantor Ibunya dibakar habis sedangkan dirinya diamankan oleh tetangganya.
“Kantor mama saya dibakar. Mama saya loncat dan masih bisa selamat sampe rumah. Matahari singosaren dibakar,” kata dr. Tirta dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com pada Selasa, 18 Mei 2021.
“Saya sendiri dilindungin tetangga saya, dan kawan2 kampung sembunyi di rumah mereka,” sambung dr. Tirta.
Baca Juga: Barang-barang Impor Ini Dilarang Masuk Indonesia, dr. Tirta Gembira: Jaya UMKM!
Melalui unggahannya, dr. Tirta mengatakan jika Ayahnya merupakan keturunan Jawa sementara Ibunya keturunan Tionghoa.
Artikel Rekomendasi