PR PANGANDARAN – Ahli metafisika Mbah Mijan menyampaikan terawangannya soal gempa bumi di Blitar yang berkekuatan M 5,9.
Sebagaimana dilaporkan, gempa mengguncang Blitar, Jawa Timur sekitar pukul 19:09 pada Jumat, 21 Mei 2021.
Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) episentrum gempa Blitar berada di 8,63 LS, 112,34 BT dengan kedalaman 110 km.
Baca Juga: Open BO hingga Tes DNA, Ratu Rizky Nabila Bongkar Perlakuan Kejam Alfath Fathier dan Nadia Christina
Melalui akun Twitter @mbah_mijan yang diunggah pada Jumat, 21 Mei 2021, Mbah Mijan mengungkapkan usai ada guncangan.
Mbah Mijan berharap setelah adanya guncangan tak akan ada gempa susulan serta menimbulkan korban jiwa.
“Semoga Gempa Blitar tak ada susulan dan tak ada korban jiwa, Aamiin,” tulis Mbah Mijan pada unggahannya dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com pada Sabtu, 22 Mei 2021.
Sebelum terjadinya gempa di Blitar, Mbah Mijan juga pernah memperingatkan mengenai adanya deburan dan getaran.
“Deburan dan Getaran,” ucap Mbah Mijan pada Minggu, 16 Mei 2021.
Namun, saat ditanya apakah maksud ramalan Mbah Mijan mengenai deburan dan getaran itu berhubungan dengan gempa Blitar, ahli metafisika itu tak bisa menjawa dengan pasti.
“Wallahu’alam. Kadang vision hanya gambaran yang sangat abstrak,” ujar Mbah Mijan membalas pertanyaan pengikutnya.
Selain itu, Mbah Mijan juga berdoa jika semuanya diberi selalu aman usai membuat unggahan mengenai gempa Blitar.
“Aman, aman, aman, ya Allah, aman,” ungkap Mbah Mijan.
Baca Juga: Balas Sindiran Aldi Taher yang Menyebutnya Bau Terasi, Dewi Perssik Beri Jawaban Monohok
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menjelaskan jika penyebab gempa di Blitar adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam Lempeng Eurasia,” tuturnya melalui keterangannya pada Jumat, 21 Mei 2021.
Kekuatan gempa di Blitar pada awalnya bermagnitudo 6,2 tapi kemudian dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,9.
Adapun dampak gempa di Blitar terasa hingga Karangkates, Sawahan, Ngajuk, Lumajang, Tulungagung, dan Malang dengan intensitas IV MMI.
Sementara di Madiun, Banyuwangi, Pasuruan, Ponorogo, Mataram, Trenggalek, Pacitan, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Pacitan, Kuta, Denpasar, Gianyar, Lombok Barat, Ngawi, Tabanan, dan Jembrana dengan intensitas III MMI.
Serta di Surabaya, Mojokerto, Sidoarjo, Kediri, Magelang, Cilacap, Pasuruan, Wonogiri, Klaten, Lombok Tengah, Purworejo, dan Karangasem dengan intensitas II MMI.***
Artikel Rekomendasi