Baca Juga: Sebut 'Pernah Terciduk saat SMA Tapi Playing Victim', Nindy Ayunda Sindir Askara soal Pakai Narkoba?
"Mungkin ada yang mikir, 'ribet banget sih lu mau lu apa sih, rempong bangeet hidup lu dasar sjw,' dan sebagainya, terserah! Gue akan cerita, kenapa menurut gua sinetron ini masih bermasalah," ucapnya sebagai pembuka video.
Menyinggung kebijakan pemerintah soal batas usia perkawinan yang sebelumnya 16 tahun lalu direvisi menjadi 19 tahun, Ernest Prakasa mengungkapkan kalau pernikahan terlalu dini punya banyak dampak negatif.
"Di sini letak masalahnya sebenarnya. Kita, menurut gue, kita punya tanggung jawab buat mengedukasi bahwa pernikahan yang terlalu muda itu berbahaya, lebih banyak negatifnya daripada positifnya untuk si perempuan yang bisa ada di dalam lingkungan yang mungkin tidak akan seideal kalau dia menikah di usia yang lebih matang," ungkapnya.
Kemudian, sutradara film Susah Sinyal ini pun memberikan penjelasan terkait pendapat orang yang menganggap YouTube lebih berbahaya dibanding sinetron Zahra di televisi.
Soal ini, Ernest Prakasa menuturkan kalau ada prinsip mendasar yang membedakan antara YouTube dengan televisi.
"Itu YouTube masalahnya. YouTube itu bukan TV. TV itu adalah kanal publik dan karena itu kanal publik, maka orang-orang yang menumpang frekuensi milik negara tersebut punya tanggung jawab moral buat mengedukasi masyarakat.
"Beda sama konten di streaming, beda sama film, beda sama YouTube. Jadi emang gak bisa dibandingin, gitu. Ini dua hal yang berbeda," tandas Ernest Prakasa.***
Artikel Rekomendasi