Benarkah Tema ‘Squid Game’ Mencerminkan Budaya Saat Ini?

- 1 Oktober 2021, 11:20 WIB
Serial Netflix Squid Game belum lama ini viral, benarkah tayangan itu menggambarkan budaya saa tini? Berikut selengkapnya.
Serial Netflix Squid Game belum lama ini viral, benarkah tayangan itu menggambarkan budaya saa tini? Berikut selengkapnya. /Instagram/@netflixkr

PR PANGANDARAN – Seri global No.1 di Netflix saat ini adalah film thriller dari Korea Selatan yakni ‘Squid Game’.

Meskipun baru keluar pada 17 September 2021, Squid Game memperoleh peringkat 100% di Rotten Tomatoes serta persetujuan pemirsa yang luas di media sosial.

Sementara bagian dari daya tarik Squid Game adalah pemerannya yang sangat berbakat, desain set yang fantastis, dan plot yang menarik.

Baca Juga: Fakta Menarik Kostum Pria Bertopeng di ‘Squid Game’, Ternyata Sangat Berbeda dengan Desainnya

Tema thriller "kaya atau mati" juga telah menyentuh hati banyak pemirsa yang juga menemukan diri mereka berjuang untuk bertahan.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari YourTango, bagaimana tema Squid Game ini mencerminkan realitas keras bertahan hidup dalam budaya saat ini.

Serial thriller Netflix "Squid Game" adalah alegori tentang masyarakat kapitalis modern.

Baca Juga: Inilah Yang Akan Terjadi Jika Jungkook BTS Ikut Dalam ‘Squid Game’ Menurut Fans

Sutradara serial ini, Hwang Dong Hyuk, mengatakan dia terinspirasi untuk menulis cerita alegoris tentang kapitalisme modern serta sesuatu yang menggambarkan persaingan ekstrem seperti persaingan kehidupan.

Serial ini mengikuti karakter utama, Seong Gi-hun, dan beberapa orang lain yang sangat membutuhkan uang.

456 kontestan diculik dan dibawa ke sebuah pulau misterius tempat mereka dipaksa untuk memainkan serangkaian permainan anak-anak.

Baca Juga: Inilah Makna Tak Terduga di Balik Desain Tempat Tidur Susun dalam Serial Squid Game

Kegagalan dalam permainan menghasilkan kematian yang mengerikan, sementara jika berhasil sampai akhir, mereka akan memberi Anda hadiah uang tunai sebesar 45,6 miliar won atau sekira $40 juta USD (sekira Rp572 miliar).

Squid Game tampaknya meniru budaya hiruk pikuk modern yang sejalan dengan interprestasi Hwang Dong Hyuk tentang persaingan ekstrem.

Masyarakat kapitalis mendorong dan menuntut agar masyarakat menghabiskan setiap menit hidupnya untuk bekerja.

Baca Juga: Inilah Makna Tersembunyi di Balik Peti Mati dalam 'Squid Game', Ada Kaitannya dengan BLACKPINK?

Bagi mereka yang menolak melakukannya, konsekuensinya sering kali suram, seperti tidak hanya dijuluki "malas", tetapi akan langsung digantikan oleh pekerja lain yang bersedia bekerja dengan jam tambahan yang tidak dapat Anda ambil.

"Budaya hiruk pikuk" menumbuhkan persaingan beracun di antara karyawan dengan cara yang sama seperti 456 kontestan yang diadu satu sama lain.

Hanya yang licik, beruntung, dan paling putus asa yang bertahan. 'Squid Game' mengkritik dampak kapitalisme pada kehidupan manusia.

Baca Juga: Ide Kostum Halloween dengan Tema Serial Squid Game yang Seru dan Menarik

Para pemain diberitahu hadiah uang tunai utama meningkat setelah setiap pertandingan. Namun, secara harfiah mereka harus membayar hadiah dengan nyawa mereka

Setiap kontestan bernilai 100.000.000 won atau sekira $84 ribu USD (sekira Rp1,2 miliar), jadi untuk setiap kematian, kumpulan hadiah bertambah sebesar Rp1,2 miliar tersebut.

Sama halnya dengan kehidupan nyata, nyawa yang tidak dianggap sama berharganya dapat dibuang di mata orang-orang yang memiliki hak istimewa.

Baca Juga: Penulis dan Sutradara 'Squid Game' Punya Jawaban Tak Terduga Soal Alasan Mengapa Karyanya Diminati Pemirsa

Sementara orang miskin berjuang untuk bertahan hidup dalam permainan berdarah, pelanggan kaya misterius duduk santai dan menikmati pertunjukkan.

Squid Game memperkenalkan karakter-karakternya terlebih dahulu untuk memainkan gagasan bahwa orang miskin selalu ‘tidak bertanggung jawab’, ‘malas’, atau ‘tidak beruntung’.

Tapi, hal ini dengan cepat berubah dengan diperkenalkannya Sang-woo yang lulus dari sekolah bisnis top dan kemudian menjadi kepala tim investasi sebelum terjebak dalam skema kumuh.

Baca Juga: Karena Perannya Sebagai Polisi di Squid Game, Popularitas Aktor Wi Ha Joon Semakin Meroket

Saat itulah pesannya benar-benar meresap bahwa hidup dapat dengan cepat memburuk bagi siapa saja.

Sementara metode eksekusi yang digambarkan dalam serial ini sungguh membuat jantung berdebar-debar, begitu pula gagasan yang meresahkan bahwa tidak ada jaminan dalam hidup.

Bahkan mereka yang hidup nyaman dapat menemukan diri mereka dalam kesulitan, dan tidak banyak yang dapat mereka lakukan untuk memperbaikinya.

Baca Juga: Pemilik Asli Nomor HP Squid Game adalah Pria Korea hingga Ditawar Sebesar Rp1, 2 M

Mempertimbangkan berapa banyak nyawa yang telah dicabut di tengah pandemi pun menjadi masuk akal mengapa serial itu terasa relevan dengan begitu banyak pemirsa.

Terlepas dari suramnya Squid Game, banyak orang di media sosial masih dapat menemukan humor dalam pertunjukan tersebut.

Squid Game ini adalah serial yang akan tampaknya akan dibicarakan orang selama bertahun-tahun yang akan datang.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Your Tango


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x