Network
Bahkan saking tak kuat menahan beban mental, Devano pernah berpikir untuk mengakhiri hidupnya secara tragis.
"Gue sempat merasa depresi dan hampir (bunuh diri)," kata Devano Danendra.
Tak hanya dibayang-bayangi kepopuleran Iis Dahlia, segelintir orang yang ada di lingkungan Devano memberi stigma pada sang ibu sehingga dirinya semakin tak percaya diri.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran Rakyat dengan judul 'Depresi Berat Jadi Anak Iis Dahlia, Devano Danendra: Gue Semprot Obat Nyamuk ke Mata'.
Sampai di titik terendah dalam hidupnya, Devano tak sadar bahwa dirinya mulai melakukan self harm (menyakiti diri sendiri) seperti menyemprot obat nyamuk ke mata sendiri.
"Gue nyemprot baygon ke mata, biar gue nggak bisa melihat apa pun. Serius, gue kesal banget soalnya. Tapi kalau sekarang gue jadi gugupan orangnya, banyak gerak, nggak bisa diem," turur Devano Danendra.
Tak ingin terus berdiri di tempat yang sama, akhirnya Devano meminta Iis Dahlia untuk berhenti membuat sensasi hingga gimik saat berada di depan kamera.
"Jadi gue merasa, aduh capek juga, gue mau ngapain juga pasti kayak gitu terus. Makanya gue bilang sama nyokap gue, 'kalau ibu sayang sama aku, ibu stop gimmick-gimmick di TV'," tutur Devano Danendra.
Beruntung saat ini Devano sudah berhasil melewati masa-masa kelamnya.
"Sudah lewat, itu setahun yang lalu dan itu puncaknya. Pokoknya itu semenjak nyokap gue jadi juri," ujarnya.*** (Alanna Arumsari Rachmadi/Pikiran Rakyat).
Artikel Rekomendasi