Korban mengaku pada awalnya hanya bisa diam karena merasa takut. Kejadian pelecehan seksual itu berlangsung sekira pukul 2.00 pagi waktu setempat pada 23 November 2019 silam.
Baca Juga: Viral, Anak Tega Simpan Mayat Sang Ibunda dalam Freezer, Tenyata Alasanya Sungguh Mengejutkan
Hal ini telah dikonfirmasi oleh manajer TP, Jehian Panangian Sijabat di akun twitternya @jehianps pada Kamis 6 Agustus 2020.
"Pada November 2019, Turah Parthayana tidak menyangkal pengakuan pelecehan seksual yang dilakukan olehnya," kata Jehian.
"Tapi, Turah bukan seseorang yang lari dari kesalahannya," tutur dia.
Baca Juga: Misteri Ledakan Libanon, Jejak Darah Berceceran hingga tak Semua Orang Percaya Penjelasan Pejabat
Berdasarkan keterangan dari manajernya, pelaku pelecehan seksual TP telah melakukan mediasi yang dipimpin oleh Ketua Permira Tomsk, Gokma Sahat Tua Sinaga.
TP mengakui kesalahannya dan menerima sanksi. Pertama, dikeluarkan dari tim kepanitiaan yang sedang ia tekuni, kedua, berpindah kamar dan dilarang melakukan kontak dengan korban J, ketiga, dikeluarkannya surat pernyataan pengakuan pelecehan seksual yang kini tersebar ke mahasiswa Udonesia di Rusia.
Sanksi lain juga diterima TP yakni Gokma menceritakan kronologi kejadian pelecehan seksual TP terhadap J di depan mahasiswa Indonesia lainnya.
Baca Juga: Justin Bieber 'Ajak' Lula Lahfah Live Instagram, Netizen: Makanya Beliebers Kalo Tidur Subuh Aja!
Artikel Rekomendasi