PR PANGANDARAN - Film besutan Disney Mulan mulai ditayangkan semarak di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Namun, dalam penayangannya film Mulan ternyata mengundang kontroversi.
Berdasarkan pantauan PikiranRakyat-Pangandaran.com dari berbagai sumber kontroversi Mulan bermula saat sutradara dan tim produksi menggarap film itu di lokasi perbatasan kamp Uighur.
Baca Juga: Bocor Percakapan Terakhir Isabella Guzman dengan sang Ayah Sebelum Tikam 151 Kali Ibunya: Saya Gagal
Dimana lebih dari 1 juta muslim Uighur ditahan disana.
Tak hanya itu, pada bagian terima kasih di akhir film, secara khusus juga ditujukan kepada biro keamanan publik kota Turpan, lokasi muslim Uighur dalam penahanan ekstra yudisial berada.
Oleh karena itu, semakin banyak orang yang menyerukan pemboikotan film Mulan.
Baca Juga: Logo PDIP Nongol di Lambang Sila ke-4 Bikin Geger, Singgung Ulah Guru yang Beri Materi
Sementara itu, bintang film Mulan, Liu Yifei atau Crystal Liu dan Donnie Yen pernah memberikan dukungan kepada Kepolisian Hong Kong yang menggunakan aksi kekerasan dalam meredam demonstran di Hong Kong.
"Aku juga mendukung Kepolisian Hong Kong. Kalian bisa melawanku sekarang. Sungguh memalukan bagi Hong Kong," tulis Liu Yifei di Weibo pada Agustus lalu
Artikel Rekomendasi