Tahun 1960 ia menikah dengan aktor Dicky Soeprapto dan mendirikan perusahaan produksi film Tri Murni dan Tidar Jaya.
Dicky serta Suzzanna mampu memproduksi beberapa judul film yang langsung populer pada masanya. Diantaranya dibintangi oleh Suzzanna, Bernafas Dalam Lumpur, Beranak Dalam Kubur, Bumi Makin Panas, Napsu Gila, Suzie, Tuan Tanah Kedawung, dan Segenggam Tanah Perbatasan.
3. Dijuluki ratu horor
Sosok Suzzanna dalam film Beranak Dalam Kubur dianggap sebagai tokoh ikonik. Film tersebut juga digadang-gadang sebagai gaya baru bagi aliran horor di Indonesia karena menampilkan sosok 'setan' yang menyeramkan ialah manusia bukan makhluk gaib.
Baca Juga: Kabar Mengejutkan dari Habib Rizieq saat Demo Buruh Tolak UU Cipta Kerja Pecah di Mana-mana
Pada 1970-an, ia mulai dijuluki Ratu Horor Indonesia. Film-film horor yang hadir ketika itu identik dengan legenda masyarakat pedesaan dengan balutan unsur kekerasan, seks dan komedi.
4. Sempat menjadi atensi warga luar negeri
Pada dekade 1980-an, sedikitnya Suzzanna membintangi sekitar 20 film yang diantaranya, Sundel Bolong, Ratu Ilmu Hitam, Nyi Blorong, Santet, Ratu Buaya Putih, Malam Satu Suro, Malam Jumat Kliwon.
Peran Nyi Blorong Suzzanna sempat menjadi atensi warga luar negeri. Sosoknya sebagai Nyi Blorong menarik perhatian warga Singapura hingga film tersebut turut dipasarkan ke Italia dan Filipina.
Baca Juga: Sebut Cawapres Kulit Hitam Kamala Harris 'Monster', Donald Trump: Joe Biden Tak Mampu Secara Mental!
Artikel Rekomendasi