Gorengan yang Dimasak Minyak Jelantah Lebih Enak dan Gurih, Ternyata Ini Alasannya

12 Mei 2021, 08:00 WIB
Foto : Ilustrasi gorengan /Rianti s/pixabay.com/ adoproducciones

PR PANGANDARAN - Mungkin tak banyak orang tahu tentang fakta gorengan yang digoreng menggunakan minyak jelantah.

Meski diyakini sebagian orang gorengan tersebut tidak sehat, tetapi nyatanya rasa gorengan yang digoreng dengan minyak jelantah lebih enak dan gurih.

Lantas bagaimana itu bisa terjadi? Simak alasannya mengapa gorengan yang digoreng minyak jelantah lebih enak dan gurih berikut ini.

Baca Juga: 5 Fakta Bunga Sedap Malam Tanaman Favorit saat Lebaran, Nomor 4 Mengejutkan

Ternyata gorengan bisa terasa lebih enak karena ada ada proses kimia yang terjadi.

“Karena dengan proses kimia yang terjadi, dia (minyak) akan menghasilkan taste yang lebih gurih,” ungkap Dokter spesialis Gizi Klinik, Juwalita Surapsari.

Biasanya minyak jelantah memiliki warna yang kian menggelap dibandingkan minyak goreng pada umumnya.

Baca Juga: Akhir Ramadhan Pilu di Palestina: 1.000 Orang Terluka akibat Aparat Israel, 32 Tewas Termasuk Anak-anak

Bahkan minyak jelantah seringkali sudah berbuih akibat proses titik didih yang menurun dari 232 derajat Celcius menjadi 207 derajat Celcius.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Lingkar Madiun dengan judul 'Mengerikan! Ternyata Ini Alasannya Gorengan yang Dimasak Minyak Jelantah Menjadi Lebih Enak dan Gurih'.

Akan berbahaya jika kemudian menggunakan minyak sama dan berkali-kali dalam menggoreng hidangan atau makanan.

Baca Juga: Bansos Tunai Cair Lagi Rp300 Ribu Mei 2021, Cek di dtks.kemensos.go.id Sekarang!

Karena efek antioksidan yang terkandung dalam minyak akan semakin menurun. Padahal zat tersebut berguna untuk meredam radikal bebas.

Baca Juga: Disebut Bisa Umrah Berkali-kali, TKI Asal Indonesia Berbagi Kisahnya Bagaimana Faktanya Bekerja di Arab Saudi

Bagaimana dampak kesehatan yang ditimbulkan? Tentu saja akan meningkatkan kadar kolesterol jahat atau LDL, kondisi peradangan di dalam tubuh dan ini tidak terlihat.

Mengonsumsi terlalu banyak minyak jenuh juga dari minyak yang digunakan berulang-ulang juga dapat menggangu bakteri baik di saluran pencernaan.

Hal tersebut juga dapat memicu terjadinya perubahan sifat sel yang bisa meningkatkan risiko kanker. *** (Yoga Pratama Widiyanto/Lingkar Madiun).

Editor: Imas Solihah

Sumber: Lingkar Madiun

Tags

Terkini

Terpopuler