Mengenal Badai Sitokin, Penyebab Deddy Corbuzier Nyaris Meninggal Usai Positif Covid-19

22 Agustus 2021, 15:48 WIB
Mengenal Badai Sitokin yang menjadi penyebab Deddy Corbuzier nyaris meninggal usai positif Covid-19, begini penjelasan ilmiahnya. //Instagram/@mastercorbuzier

PR PANGANDARAN – Sempat menghilang dari media sosial dan YouTube, kini Deddy Corbuzier akhirnya muncul kembali.

Sebelumnya, banyak kabar kalau berhentinya Deddy Corbuzier dari sosial media karena sebagai bentuk protes terkait penangkapan Dinar Candy, tetapi ternyata Deddy Corbuzier mengungkapkan alasan sebenarnya adalah karena positif Covid-19.

Deddy Corbuzier pun menuturkan bahwa awal mula dirinya terserang Covid-19 yakni, saat mengurus satu keluarga yang dalam keadaan positif Covid-19.

"Tanpa gejala apapun tiba tiba saya masuk ke dalam Badai Sitokin dengan keadaan paru paru rusak 60 persen dalam dua hari," ujarnya, dikutip Pangandaran.Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram Deddy Corbuzier Minggu, 22 Agustus 2021.

Baca Juga: 'Nevertheless' Akhirnya Naik Rating , 'The Devil Judge' Tak Mau Kalah dengan Pecahkan Rekor Tertinggi

Kondisi Deddy Corbuzier pada saat itu tidak bisa dianggap sepele, karena besar kemungkinan meninggal jika tidak ditangani dengan serius.

"Saya Sakit. Kritis, hampir meninggal karena badai Cytokine, lucunya dengan keadaan sudah negatif. Yes it's covid," sambung Deddy Corbuzier Minggu, 22 Agustus 2021

Selama badai sitokin itu, Deddy Corbuzier mengatakan kalau paru-parunya rusak mencapai 60 persen dan menyebabkan dirinya nyaris meninggal.

Lantas apa itu badai sitokin yang dapat membuat seseorang meninggal kala terjangkit Covid-19?.

Baca Juga: Gugat Ayah Rezky Aditya Soal Anak di Luar Nikah, Tiara: Anak Udah Mau Sekolah, Sekalian Kasusin

Melansir publikasi Rumah Sakit Krakatau Medika melalui laman resminya, disebutkan bahwa Sitokin adalah protein inflamasi imun yang berfungsi untuk menangkal infeksi dan menjinakkan sel kanker dalam tubuh.

Namun, ketika sitokin di luar kontrol bisa menyebabkan penyakit. Kondisi seperti ini yang disebut sebagai badai sitokin atau Sindrom Sitokin Rilis (CRS) atau sindrom Badai Sitokin (CSS)

Ketika virus yang masuk ke dalam tubuh bersifat baru, sedangkan daya patogen virus tersebut tinggi maka akan tidak terkendali.

Menurut para ahli kesehatan dunia; tingginya angka kematian pada Pasien COVID-19 kemungkinan besar disebabkan oleh terjadinya Badai Sitokin (Cytokine Storm) pada tubuh pasien.

Baca Juga: Prediksi Ikatan Cinta RCTI 23 Agustus 2021: Nino Menang Hak Asuh, Andin Sedih Berpisah dengan Reyna

Berbagai faktor yang dapat memicu badan sitokin, salah satunya Jika virus yang masuk bersifat baru (belum adanya memori dalam sistem kekebalan tubuh) dan daya patogennya tinggi; maka cenderung pelepasan sitokin menjadi tidak terkendali.

Namun berkaitan dengan seseorang yang terinfeksi Covid-19, sedangkan sebelumnya seseorang itu memiliki potensi mengalaminya, maka badai sitokin secara otomatis terpicu. Seperti yang dialami oleh Deddy Corbuzier kemarin.

Seperti disebutkan, Deddy Corbuzier mengaku mengalami demam tinggi hingga akhirnya merasakan fase badai sitokin dan sebagian besar paru-parunya rusak.

Baca Juga: Evakuasi Warga AS di Afghanistan, Joe Biden Klaim Ini Paling Sulit dalam Sejarah

Gejala umum yang ditimbulkan akibat terjadinya Badai Sitokin adalah demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, nyeri otot dan persendian, mual, muntah, diare, ruam, pernapasan cepat, detak jantung yang cepat, tekanan darah rendah, kejang, sakit kepala, kebingungan, delirium, halusinasi, tremor, dan kehilangan koordinasi.

Belum diketahui secara pasti perihal penyebab terjadinya Badai Sitokin pada seseorang, namun hal ini dikaitkan dengan karkteristik dari sistem kekebalan tubuh yang dimiliki oleh seseorang.

Deddy Corbuzier yang menerapkan pola hidup sehat dan juga sangat taat pada protokol kesehatan pun dapat mengalaminya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Instagram @mastercorbuzier

Tags

Terkini

Terpopuler