3 Cara Merawat Diri Menurut Ajaran Islam, Salah Satunya Menjaga Kesehatan Mental

- 5 Februari 2021, 08:00 WIB
ilustrasi merawat diri.
ilustrasi merawat diri. /Anna Shvets/pexels.com/@shvetsa
PR PANGANDARAN - Merawat diri sendiri merupakan hal yang harus dilakukan semua umat manusia. Akan tetapi dalam kesibukan hidup kita, seringkali kita mengabaikan tujuan Islam. 
 
Islam adalah agama yang ditetapkan oleh Allah SWT untuk memberi manfaat bagi umat manusia, untuk membimbing kita dan memberi kita kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Salah satunya adalah langkah-langkah merawat diri.
 
Islam adalah agama yang mencakup beberapa aspek kehidupan kita; spiritual, mental, fisik, keluarga, dan sosial. Merawat diri pun salah satu hal untuk mengamalkan Islam sesuai dengan ajaran dalam Al-Qur'an dan Tradisi Nabi, kebaikan dan kepositifan akan terpancar dari tindakan dan perkataan kita.  
 
 
Namun, meskipun Islam mengajarkan kita untuk tidak mementingkan diri sendiri dan memikirkan orang lain, tidak diragukan lagi Islam juga menempatkan pentingnya menjaga kesejahteraan kita. Aishah RA, melaporkan Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dalam sabda berikut:
 
“Sesungguhnya, dirimu sendiri memiliki hak atas dirimu, begitu cepat dan berbuka puasa, berdoa dan tidur,” (Sunan Abi Dawud).
 
Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Siasat Daily, membagikan tiga dari banyak cara yang diajarkan Islam kepada kita untuk menjaga kesejahteraan kita, dengan harapan dapat bermanfaat bagi pembaca.
 
3 Cara Merawat Diri Menurut Ajaran Islam
 
 
1. Islam Mengajarkan Cara Mengatasi Perasaan Negatif
 
Keindahan Islam adalah tidak memungkiri bahwa manusia memiliki jati diri yang berbahaya bagi kita jika dibiarkan. Islam mengakui fakta ini dan mengajari kita cara mengatasinya.
 
Salah satu gagasan negatif tentang diri adalah amarah. Kemarahan adalah emosi yang sangat kuat yang dapat menghabisi kita. Ini pada awalnya adalah komponen diri yang membawa kita menuju keberanian jika dikelola dengan bijak. 
 
Tetapi jika kita tidak berhati-hati, itu dapat membuat kita merusak lingkungan kita. Inilah salah satu cara Islam mengajari kita bagaimana mengelola amarah kita.
 
Abu Dzar RA, melaporkan: Nabi, SallAllahu Alayhi Wa Sallam, berkata kepada kami, “Jika salah satu dari Anda marah saat dia berdiri, biarkan dia duduk sehingga amarahnya akan meninggalkannya; jika tidak, biarkan dia berbaring, " (Sunan Abi Dawud).
 
 
Emosi lain yang dapat menghabiskan kita secara negatif adalah kecemburuan. Di dunia modern kita saat ini, di mana kita selalu dapat melihat berkah dari saudara dan saudari kita, mungkin saja sedikit rasa iri muncul di dalam diri kita. Bagaimana Islam mengajarkan kita untuk mengatasi ini?. 
 
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Mengintai orang lain adalah penyakit bangsa-bangsa di hadapanmu. Iri hati dan kebencian adalah pisau cukur. Saya tidak mengatakan mereka mencukur rambut, tetapi mereka mencukur agama. Demi Dia yang di tangannya adalah jiwaku, kamu tidak akan masuk surga sampai kamu memiliki iman dan kamu tidak akan memiliki iman sampai kamu saling mencintai. Haruskah saya memberi tahu Anda apa yang dapat menegaskan itu untuk Anda? Sebarkan kedamaian di antara kalian. ” (Sunan at-Tirmizī).
 
Untuk mengatasi rasa iri, Islam mengingatkan kita bahwa emosi ini adalah penyakit yang merugikan kita secara spiritual dan emosional, memakan kita dari dalam dan mencemari jiwa kita. 
 
Sebagai Muslim, kita harus selalu mencari keberkahan dengan beriman kepada Yang Maha Penyayang. Ini berarti bersyukur atas berkat kita sendiri dan bahagia atas berkat orang lain.
 
 
2. Islam Mengajarkan Untuk Melawan Kesehatan Fisik
 
Karena poin di atas menunjukkan bagaimana Islam mempengaruhi kita melalui kesehatan mental kita, itu juga mengajarkan kita beberapa cara bagaimana mengelola kesehatan fisik kita. 
 
Tubuh kita adalah wadah kita setelah semua yang diberikan kepada kita oleh Allah, Subhanahu Wa Ta'ala, Oleh karena itu, tanggung jawab kita untuk menjaga tubuh fisik kita dengan baik. 
 
Salah satu cara yang diajarkan Islam kepada kita adalah dengan menjaga pola makan kita. Nabi Muhammad SAW bersabda :
 
“Tidak ada wadah yang bisa diisi oleh putra Adam yang lebih buruk dari pada perutnya, karena dia cukup makan beberapa kali saja untuk meluruskan punggungnya. Namun jika dia tidak dapat melakukannya, maka dia dapat mengisinya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman, dan sepertiga untuk nafasnya," (Sunan Ibn Mājah).
 
 
Dalam hadits, Nabi kita, Muhammad SAW, memperingatkan kita tentang bahaya kerakusan dan mengajari kita alternatif tentang cara mengatasinya, yaitu dengan membatasi porsi kita. Islam juga sangat mementingkan kebersihan kita, seperti yang dinyatakan dalam Alquran.
 
"Dan Allah menyukai orang-orang yang berusaha menyucikan diri, " (Surat At-Tawbah, 9: 108).
 
Ada beberapa cara yang Islam mengedepankan kebersihan, seperti berwudhu sehari-hari dan mandi pada saat-saat tertentu. 
Mungkin salah satu Sunnah yang paling dianut Nabi adalah penggunaan siwak untuk membersihkan giginya, yang memiliki banyak manfaat bagi mereka yang mempraktikkannya. 
 
Nabi Muhammad SAW, bersabda,“Jika tidak membebani bangsa saya, saya akan mewajibkan mereka untuk melakukan tindakan siwak di setiap salat, sebagaimana saya mewajibkan mereka untuk berwudhu," (Musnad Imam Ahmad).
 
 
3. Islam Mengajarkan Untuk Menjaga Hubungan Dengan Orang Lain 
 
Menjadi seorang Muslim berarti kita memiliki peran untuk dimainkan dalam komunitas dan masyarakat kita. Ini berarti hubungan kita dengan orang-orang di sekitar kita memainkan peran penting dalam hidup kita. 
 
Faktanya, mereka dapat memengaruhi kebahagiaan dan kesejahteraan mental kita. Ada beberapa cara Islam mengajari kita bagaimana menjaga hubungan kita dengan orang lain. 
 
Seseorang akan mengakhiri pertengkaran dengan seseorang meskipun berada di pihak yang benar. Bobot dan keutamaan tindakan ini terlihat dari pahala yang tinggi. Nabi Muhammad SAW bersabda:
 
“Saya menjamin sebuah rumah di perempat Surga, sebuah rumah di tengah Surga, dan sebuah rumah di bagian tertinggi Surga bagi orang yang menyerah berdebat meskipun dia benar, yang menyerah berbohong bahkan saat bercanda, dan siapa membuat karakternya luar biasa," (Sunan Abu Daud).
 
 
Cara lain yang diajarkan Islam kepada kita adalah dengan bertukar hadiah, karena ini hanya akan menumbuhkan kasih sayang antara satu sama lain. Abu Huraira RA melaporkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Saling memberi hadiah dan kalian akan saling mencintai,” (al-Adab al-Mufrad).
 
Namun, sementara Islam menasihati kita untuk menjaga hubungan kita dengan orang lain sebaik mungkin, Islam juga menganjurkan agar kita berhati-hati dengan siapa kita membangun hubungan kita, karena tidak semuanya baik untuk kita. 
 
Ini berarti kita harus memangkas hubungan yang tidak sehat dan negatif. Abu Darda RA Anhu, sahabat Nabi berkata, “Sahabat yang saleh lebih baik daripada sendirian, dan menyendiri lebih baik daripada teman yang buruk,”.
 
 
Poin-poin yang telah kami bagikan ini hanyalah beberapa dari mutiara yang ada di lautan luas ajaran Islam yang telah disempurnakan untuk membimbing kita ke jalan yang benar. 
 
Cahayanya memancar ke semua aspek kehidupan kita jika kita mencari pengetahuan yang cukup untuk mewujudkan dan menerapkannya. Seperti yang Allah SWT firmankan dalam Al-Qur'an:
 
"Hari ini, aku telah menyempurnakan untukmu agamamu dan melengkapi kebaikanku padamu dan memilih untukmu Islam sebagai agama," (Surat Al-Maidah (5: 3).***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: The Siasat Daily


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x