Karena sifatnya yang mudah berubah-ubah, hati kemudian disebut dengan kalbu atau qalbu sesuai dengan asal kata Arabnya.
Karenanya, melalui doa berikut Rasulullah ﷺ selalu memohon kepada Allah agar senantiasa diberi keteguhan hati di atas agama-Nya.
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
(Yâ muqallibal qulûb tsabbit qalbî ‘alâ dînika).
Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu” (HR al-Nasai’).
Setelah berdoa itu, Rasulullah ﷺ kemudian menyambungnya dengan doa dari Al-Qur’an:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
(Rabbanâ lâ tuzigh qulûbanâ ba‘da idz hadaitanâ wahablanâ min ladunka rahmatan innaka anta-l-wahhâb)
Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha-Pemberi (karunia),” (Ali ‘Imran [3]: 8).
Artikel Rekomendasi