PR PANGANDARAN - Idul Fitri 1442 H Tahun ini adalah kali kedua muslim dunia untuk merayakan lebaran dalam keadaan pandemim, sehingga pantun anak rantau dalam artikel ini bisa menjadi alternatif ucapan rindu.
Sebagai orang terpaksa tak pulang untuk menghindari Covid-19 menyebar pada keluarga, pantun anak rantau menjadi perantara menguntai ucapan rindu yang tak bisa pulang Lebaran Idul Fitri 1442 H.
Sebagai pengganti lara hati tak bisa pulang lebaran idul Fitri, simak 10 pantun anak rantau yang ingin menguntai ucapan rindu pada keluarga di tengah pandemi.
10 pantun anak rantau yang tak bisa pulang merayakan lebaran Idul Fitri 1442 H
1. Pergi ke hutan mencari musang
Tidak lupa membawa jala
Pergi jauh ke kota seberang
Membanting tulang untuk keluarga
2. Pergi sekolah di hari rabu
Berangkatnya pakai sepeda
Berat sekali menjadi perantau
Rindu hati ini kepada keluarga
3. Pergi ke pasar bersama ibu
Tidak lupa membeli buah mangga
Bagaimana hati ini tidak rindu
Pergi jauh dari orang tua
4. Pergi mandi di telaga
Telaga di sudut desa
Kepada keluarga yang jauh di mata
Hati ini rindu tak terkira
Baca Juga: Beberkan Hasil Kerja Peran Andin Ikatan Cinta, Angelica Manopo Sebut Amanda Siap Beli Rumah Baru
5. Ke Kuala Sedili mencari kerang
Kerang di bawa di dalam perahu
Sungguh jauh di rantau orang
Menangis di hati siapa yang tahu
6. Naik sampan nak ke seberang
Pergi bersama dengan di dara
Hamba dagang di negeri orang
Jauh dari sanak saudara
7. Si Mamat makan ketupat
Makan ketupat sambil melompat
Ngirim kartu udah gak sempat
Pake SMS pun No What-What
Baca Juga: Dukung Perjuangan Palestina, Aa Gym Lantunan Doa Beserta Artinya yang Bisa Diterapkan Tiap Salat
8. Gara-gara si covid nineteen
Tak bisa mudik janganlah pusing
Ya penting, Mohon Maaf Lahir Batin.
9. Makan ketupat lauknya teri
Jangan lupa opor ayamnya
Hati-hati lagi ada Corona
Moga sehat semua, Maaf lahir batin yaaa
10. Semua karena Covid-19 yang mewabah,
Meski tak bertemu secara fisik,
Sudilah memaafkan semua khilaf dan salah. *
Siapa sangka kita tak bisa mudik,
Demikian, 10 pantun anak rantau yang bisa menjadi perantai menguntai rindu kepada keluarga di kampung karena tak bisa pulang dalam Idul Fitri 1442 H yang masih dilanda pandemi.***
Artikel Rekomendasi