Simak Asupan Vitamin yang Dianjurkan untuk Anak saat Terpapar Covid-19

- 20 Juli 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi vitamin yang anjurkan untuk pasien positif Covid-19.
Ilustrasi vitamin yang anjurkan untuk pasien positif Covid-19. /PEXELS/

PR PANGANDARAN - Saat anak terpapar Covid-19, orang tua tak perlu khawatir dan cukup berikan asupan vitamin pada anak saat isolasi mandiri (isoman).

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi dan Penyakit Tropis sekaligus anggota Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR. Dr. Anggraini Alam, Sp.A(K).

"Untuk isoman, cukup diberikan vitamin saja," kata Dr. Anggraini dalam bincang daring bersama IDAI, Minggu, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Antara.

Baca Juga: Spoiler 'At a Distance Spring is Green' Episode 11: Masa Lalu Penuh Kebencian, Yeo Joon Dikunjungi sang Ayah

Vitamin yang bisa diberikan untuk anak yang bergejala ringan maupun tidak bergejala Covid-19 adalah vitamin C, vitamin D, dan mineral seperti zinc.

"Sebenarnya, suplemen itu bisa didapat anak dari makanannya. Untuk vitamin D, bisa didapatkan melalui protein seperti telur, ikan, dan keju. Untuk vitamin C ada di sayur-sayuranan dan buah-buahan. Sementara zinc juga ada di makanan kita (hewani dan kacang-kacangan). Vitamin D juga bisa didapatkan ketika berjemur di bawah sinar matahari," jelas Dr. Anggraini.

Lebih lanjut, ia mengatakan orang tua yang menjalani isoman dengan anak bisa memberikan obat pelengkap jika ada gejala yang mengikuti.

Baca Juga: V BTS Jadi Artis Solo Korea Selatan yang Paling Banyak Diputar Lagunya di SoundCloud

Misalnya, jika ada gejala demam, orang tua bisa memberikan obat penurun demam, pun dengan gejala batuk dan pilek juga bisa diberikan obat yang sesuai.

Selain suplemen vitamin dan obat-obatan, Dr. Anggraini mengatakan bahwa memonitor perkembangan anak saat isoman juga sangat penting.

Orang tua harus memiliki termometer untuk mengukur suhu dan oximeter untuk mengukur saturasi oksigen anak secara rutin, terutama di pekan awal positif Covid-19.

Baca Juga: Disorot Media Asing, Indonesia Laporkan Rekor Jumlah Kematian Dokter akibat Covid-19 di Juli 2021

"(Monitoring) Harus sebaik dan sesering mungkin. Selain itu, buat komunikasi yang baik dengan dokter terkait, dan terapkan kebersihan dan 5M kepada anak. Jika tidak ada gejala sistemik, mandi yang bersih, cuci hidung dan mulut, itu bagian yang bisa memperbaiki secara keseluruhan kebersihan anak. Tak lupa, orang tua juga harus menjadi teman untuk anak," ujarnya.

Meski berat untuk mendampingi dan merawat anak saat melakukan isoman, Dr. Anggraini mengingatkan orang tua untuk tetap tenang.

"Dengan ketenangan dan bimbingan orang tua untuk sama-sama buat anak disiplin 5M, tentu itu bisa membuat suatu pikiran yang menggembirakan dan suasana positif kepada anak. Walaupun di masa isolasi, membiasakan kondisi cek saturasi dan suhu, jangan dibuat menjadi suatu kepanikan," jelas Dr. Anggraini.

Baca Juga: Sempat Dicap Pelakor, Nissa Sabyan Kini Unggah Foto Bareng Ayus dan Umbar Senyuman

Ada pun ia mengatakan bahwa persentase gejala ringan dan berat Covid-19 bagi anak-anak adalah 80:20, sehingga diharapkan dengan penanganan yang tepat, anak bisa lekas pulih dari virus ini.

Dr. Anggraini kemudian berpesan kepada orang tua untuk rajin berkonsultasi dengan kerabat dan dokter anak ketika sedang menjalani isoman bersama.

Orang tua juga diimbau untuk memonitor kesehatan anak dengan panduan dan diari isoman dari IDAI yang bisa diakses dan diunduh di laman web resminya.

Baca Juga: Kumpulan Link Download Twibbon Idul Adha 2021, Cocok Dijadikan Status WA!

"Isoman ini memang tricky karena isoman yang terjadi sekarang dikarenakan rumah sakit yang penuh. Kriteria untuk yang isoman adalah bagi yang asimptomatik atau bergejala ringan. Semua perlu kehati-hatian dan konsultasi," kata Dr. Anggraini.

Lebih lanjut, menurutnya Covid-19 mengajarkan kita untuk berkonsultasi dan berkomunikasi bersama meski jauh.

"Intinya adalah komunikasi, positive thinking bahwa orang tua bisa mengelola anaknya selama isoman dan tahu kapan harus segera ke rumah sakit, dan jangan lupa untuk sering komunikasi ke dokter anak," pungkasnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah