Network
PR PANGANDARAN - Juru Bicara Penanganan Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro mengungkapkan 3 kunci penting untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
Menurut dr. Reisa, 3 kunci penting mengendalikan pandemi Covid-19 bisa dipelajari dari daerah dengan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.
"Tiga hal yang kita pelajari dari wilayah level 2 yang masih konsisten menjaga tingkat kondisi Covid-19 mereka terkendali," ujar dr. Reisa Rabu 8 September 2021.
Baca Juga: Lirik Lagu I Like You - Mido and Falasol (OST Hospital Playlist 2) dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Berikut PikiranRakyat-Pangandaran.com telah merangkum tiga kunci utama untuk mengendalikan Covid-19 menurut dr. Reisa, seperti diberitakan PR Cirebon dalam artikel berjudul 'Beberkan Tiga Hal Utama Untuk Kendalikan Covid-19, dr. Reisa: Kita Pelajari dari Wilayah PPKM Level 2'.
1. Protokol Kesehatan
dr. Reisa menekankan pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat harus terus dijalankan, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
Kegiatan protokol kesehatan seperti 3 M tersebut selain melindungi dari droplet dapat meminimalkan risiko menghirup udara berpolusi.
Baca Juga: Resep Mie Seblak, Dijamin Mata Langsung Melek
"Jadikan masker sesuatu yang trendi dan fashionable. Tentu dengan memperhatikan tingkat filtrasi dan efektivitas masker," katanya.
2. Gencarkan Vaksinasi
dr. Resa mengajak masyarakat untuk gencar melakukan vaksinasi dan menyisir kelompok-kelompok yang kesulitan mengakses vaksinasi seperti kelompok lanjut usia dan penyadang disabilitas.
"Sapu habis, kalau perlu ketuk pintu ke pintu. Sisir juga tenaga pendidikan agar semua segera tervaksinasi dan pembelajaran tatap muka dapat diujicoba dengan cepat," ujar dr. Reisa Broto Asmoro.
Baca Juga: Boy William Syok Verrel Bramasta Sudah 'Tidak Perjaka' Lagi: Salam Buat Natasha Wilona!
3. Membatasi Mobilitas
Membatasi dan menyeleksi mobilitas dengan cara membiasakan menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk masuk ke fasilitas umum.
Menurut dr. Reisa, telah ada lebih dari 20 juta orang yang menggunakan aplikasi tersebut di pusat perbelanjaan hingga ruang publik.
"Aplikasi tersebut berhasil menyeleksi ratusan ribu orang yang seharusnya istirahat di rumah karena tidak sehat," ujarnya.***(Tita Salsabila/PR Cirebon)
Artikel Rekomendasi