PR PANGANDARAN - Para ilmuwan dari berbagai belahan dunia mengungkap virus corona bermutasi menjadi lebih berbahaya.
Bahkan, para ilmuwan asal Eropa sempat menemukan jenis mutasi yang paling berbahaya.
Mutasi itu disebutkan akan menimbulkan ancaman baru bagi manusia.
Baca Juga: Dokter Terkejut, Wanita Hamil 3,5 Bulan Meninggal dengan Tragis Usai Kejang-kejang di Lantai
Seakan menepis semua hasil temuan para ilmuwan di masa lampau, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa virus corona tidak bermutasi menjadi lebih berbahaya.
Seperti yang diberitakan PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dengan judul Para Ahli Sebut Corona Alami Mutasi, WHO: Virus tersebut Tak Bermutasi Menjadi Lebih Berbahaya, ada perubahan dari virus namun tidak berbahaya.
Ahli epidemiologi penyakit menular WHO, Dr. Maria Van Kerkhove menyatakan bahwa beberapa pejabat kesehatan khawatir sejak awal.
Baca Juga: Potret Matahari yang Luar Biasa: Keriuhan Bintang dan Letusan Permukaan Ditangkap Teleskop Lund 152
“Ada perubahan normal pada virus ini yang orang harapkan dari waktu ke waktu,” ujarnya.
Ia merujuk pada cara di mana virus RNA seperti flu dan virus corona bermutasi.
Artikel Rekomendasi