Amukan Pejabat Iran Buntut Kasus Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Terbaik: Israel Membunuh dari Jarak Jauh

- 1 Desember 2020, 09:15 WIB
Ilmuwan Nuklir Iran Fakhrizadeh
Ilmuwan Nuklir Iran Fakhrizadeh /iranpress.com

PR PANGANDARAN - Terkait kasus pembunuhan yang menimpa ilmuwan nuklir terbaik asal Iran, Mohsen Fakhrizadeh, pejabat senior mengamuk. Dia menuding Israel menggunakan perangkat elektronik atau chip untuk melakukan pembunuhan jarak jauh.

Ali Shamkhani, sekretaris dewan keamanan nasional tertinggi di negara itu, membuat pernyataan tersebut saat pemakaman Mohsen Fakhrizadeh digelar.

"Operasi pembunuhan itu sangat kompleks dan berlangsung menggunakan perangkat elektronik, sehingga tidak ada yang hadir di tempat kejadian," katanya kepada media Iran, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com.

Baca Juga: Kecewa dengan Tayangan OVJ Reunion, Warganet Sebut 'Sule dan Nunung Seolah Hanya Bintang Tamu'

Namun, hingga kini Israel tetap bungkam disaat para pejabat ramai menyalahkannya. Terutama Ali Shamkhani, dia menyebut Israel yang bersalah dan mengatakan kelompok oposisi Iran di pengasingan, bernama Mujahedeen-e-Khalq, juga berperan.

Dia memang tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim tersebut. Namun Ali sangat yakin dengan apa yang diungkapkannya.

Sementara itu, Kantor berita Fars melaporkan klaim yang lebih rinci pada Minggu malam, mengatakan serangan itu melibatkan penggunaan senjata yang dikendalikan dari jarak jauh yang dipasang di mobil.

Baca Juga: Absen di Acara OVJ Reunion, Ternyata Ini Alasan Andre Memilih Tak Bergabung dengan Sule dan Nunung

Dikatakan tidak ada penyerang yang hadir pada saat pembunuhan itu.

Lebih lanjut, sebuah laporan mengatakan Fakhrizadeh dan istrinya sedang dalam perjalanan dengan mobil antipeluru bersama dengan tiga kendaraan untuk pengawal ketika tembakan melanda mobilnya.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Guardian News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x