Pertama di Dunia, Inggris Setujui Penggunaan Vaksin Pfizer untuk Covid-19

- 3 Desember 2020, 07:20 WIB
 Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Nataliya Vaitkevich/Pexels

PR PANGANDARAN - Inggris telah menyetujui vaksin Covid-19 Pfizer pada Rabu, 2 Desember 2020, mendahului seluruh dunia dalam perlombaan untuk memulai program inokulasi massal paling penting dalam sejarah degan suntikan yang diuji dalam uji klinis skala luas.

Perdana Menteri Boris Johnson memuji lampu hijau dari otoritas kedokteran Inggris sebagai kemenangan global dan secercah harapan di tengah pandemi, meskipun ia mengakui tantangan logistik untuk memvaksinasi seluruh negara berpenduduk 67 juta.

Langkah Inggris tersebut meningkatkan harapan bahwa gelombang pasang dapat segera berbalik melawan virus yang telah menewaskan hampir 1,5 juta orang secara global, menghantam ekonomi dunia dan meningkatkan kehidupan normal sejak (virus corona) muncul di Wuhan, Tiongkok, setahun yang lalu.

Baca Juga: Tak Masuk Akal, Bayi Baru Lahir Ini Berusia 2 Tahun Lebih Muda dari Ibunya, Bagaimana Bisa Terjadi?

Badan Pengatur Produk Kesehatan dan Obat-obatan Inggris (MHRA) memberikan persetujuan penggunaan darurat untuk vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan mitra bioteknologi Jerman BioNTech, yang menurut mereka 95 persen efektif dalam mencegah penyakit, hanya 23 hari setelah Pfizer menerbitkan data pertama dari finalnya.

"Berita yang fantastis. Pada tahap ini sangat, sangat penting bahwa orang-orang tidak terlalu berharap terlalu cepat tentang kecepatan peluncuran vaksin ini," kata Johnson kepada parlemen, meskipun ia memperingatkan bahwa orang tidak boleh terbawa suasana.s

Kekuatan besar dunia telah berlomba untuk mendapatkan vaksin selama berbulan-bulan dan datang lebih dulu mungkin dilihat sebagai kudeta bagi pemerintah yang telah menghadapi kritik atas penanganan krisisnya.

Baca Juga: Tanpa Tebang Pilih, DPR Izinkan Pasien Positif Covid-19 Berikan Hak Pilih di Pilkada Serentak 2020

Baik regulator AS dan UE sedang memilah-milah data uji coba vaksin Pfizer yang sama, tetapi belum memberikan persetujuan mereka.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x