Kurang Efektif, Studi di Israel Sebut Virus Corona Varian Afrika Selatan Bisa 'Menerobos' Vaksin Pfizer

- 11 April 2021, 19:56 WIB
Kurang Efektif, Studi di Israel Sebut Virus Corona Varian Afrika Selatan Bisa 'Menerobos' Vaksin Pfizer
Kurang Efektif, Studi di Israel Sebut Virus Corona Varian Afrika Selatan Bisa 'Menerobos' Vaksin Pfizer /Tangkap Layar Youtube/Nucleus Medical Media

PR PANGANDARAN - Varian virus corona yang ditemukan di Afrika Selatan dapat 'menerobos' vaksin Covid-19 Pfizer atau BioNTech sampai batas tertentu, menurut studi di Israel, meskipun prevalensinya di negara itu rendah dan penelitian telah belum ditinjau sejawat.

Studi di Israel tersebut, yang dirilis pada Sabtu, membandingkan hampir 400 orang yang dites positif Covid-19, 14 hari atau lebih setelah mereka menerima satu atau dua dosis vaksin, dengan jumlah yang sama dari pasien yang tidak divaksinasi dengan penyakit tersebut. Itu cocok dengan usia dan jenis kelamin, di antara karakteristik lainnya.

Varian virus corona Afrika Selatan, B.1.351, ditemukan sekitar 1 persen dari semua kasus Covid-19 di semua orang yang diteliti, menurut penelitian oleh Universitas Tel Aviv dan penyedia layanan kesehatan terbesar Israel, Clalit.

Baca Juga: Dibandingkan dengan Pemeran Utama Ikatan Cinta, Memes Prameswari: Apa yang Harus Aku Ubah?

Tetapi di antara pasien yang telah menerima dua dosis vaksin, tingkat prevalensi varian itu delapan kali lebih tinggi daripada mereka yang tidak divaksinasi - 5,4% berbanding 0,7%.

Ini menunjukkan vaksin itu kurang efektif terhadap varian Afrika Selatan, dibandingkan dengan virus korona asli dan varian yang pertama kali diidentifikasi di Inggris yang mencakup hampir semua kasus Covid-19 di Israel, kata para peneliti.

“Kami menemukan tingkat yang lebih tinggi dari varian Afrika Selatan di antara orang yang divaksinasi dengan dosis kedua, dibandingkan dengan kelompok yang tidak divaksinasi. Ini berarti varian Afrika Selatan mampu, sampai batas tertentu, menembus perlindungan vaksin,” kata Adi Stern dari Universitas Tel Aviv, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.

Baca Juga: Update Virus Corona Dunia Minggu, 11 April 2021: 136,1 Juta Orang Terinfeksi, Polandia Catat 21.703 Kasus

Namun, para peneliti memperingatkan bahwa penelitian tersebut hanya memiliki ukuran sampel kecil orang yang terinfeksi varian Afrika Selatan karena kelangkaannya di Israel.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x