PR PANGANDARAN – Polisi Pakistan pada Senin, 12 April menangkap pemimpin partai politik Islam radikal.
Hal ini terjadi sehari setelah dia mengancam pemerintah dengan protes jika tidak mengusir Duta Besar Prancis karena penggambaran Nabi Muhammad.
Kepala polisi Lahore Ghulam Mohammad Dogar mengatakan Saad Rizvi ditangkap untuk menjaga hukum dan ketertiban.
Baca Juga: BNPB Malang Siap Perbaiki Rumah Rusak Gegara Gempa Bumi, Asal Pemda Ajukan Ini
Tapi penahanan Rizvi dengan cepat menuai protes di kota-kota di seluruh negeri oleh kelompok Islamis, yang memblokir jalan raya dan jalan di beberapa kota.
Rizvi meminta pemerintah untuk menghormati apa yang dia katakan sebagai komitmen yang dibuat pada bulan Februari kepada partainya untuk mengusir utusan Prancis sebelum 20 April atas publikasi penggambaran Nabi Islam di Prancis.
Pemerintah sudah menyatakan hanya berkomitmen untuk membahas masalah tersebut di DPR.
Dogar tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang penangkapan tersebut, ini kemudian mengundang kecaman dari para pendukung Rizvi yang mulai berkumpul di dekat kantor utama partai untuk melakukan protes.
Reaksi pendukung Rizvi begitu cepat sehingga polisi di berbagai daerah tidak bisa membersihkan jalan raya.
Artikel Rekomendasi