Terbukti Ikut Campur Pilpres AS, 10 Diplomat Rusia Diusir Jadi Sanksi Terbesar di Pemerintah Joe Biden

- 16 April 2021, 16:20 WIB
Ilustrasi: sebanyak 10 Diplomat Rusia diusir Joe Biden karena terbukti ikut campur Pilpres AS 2020 yang melibatkan Donald Trump.*
Ilustrasi: sebanyak 10 Diplomat Rusia diusir Joe Biden karena terbukti ikut campur Pilpres AS 2020 yang melibatkan Donald Trump.* /Reuters/Maxim Shemetov

PR PANGANDARAN - Sebanyak 10 Diplomat Rusia diusir sebagai pembalasan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden atas ikut campur mereka dalam Pilpres AS 2020.

Presiden AS Joe Biden telah memberitahukan bahwa 10 Diplomat Rusia telah dikeluarkan dari Amerika, Russia dianggap telah ikut campur atas hasil Pilpres AS 2020.

Hukuman Diplomat Rusia diusir yang diberikan oleh Biden terhadap Kremlin disebut sebagai sanksi terbesar sejak Pemerintahan Biden atas Rusia yang ikut campur Pilpres AS 2020.

Baca Juga: Meninggal dengan 130 Luka Tusukan, Bocah 5 Tahun yang Disiksa Orang Tuanya Ini Sempat Minta Tolong Lewat Ini

Rusia disebut terlibat dalam peretasan Program SolarWinds, serta ada 32 Organisasi yang ingin mempengaruhi hasil pemilihan presiden AS 2020.

Biden juga melarang lembaga keuangan AS untuk membeli obligasi rubel yang diterbitkan
baru-baru ini oleh Bank Sentral Rusia yang akan menargetkan utang negara dan ekonominya
yang lebih luas.

Dengan sanksi yang dijatuhkan Joe Biden, Rusia seharusnya menyadari dengan ikut campurnya
mereka pada urusan politik AS akan menambah ketegangan terhadap kedua negara tersebut.

Baca Juga: Heran Kenapa Umat Islam Tak Makan Babi, Ayana Moon: Padahal kan Enak, Saya Cari Tahu

Para Pejabat Rusia bereaksi dan marah terhadap sanksi baru tersebut, beberapa pejabat mengatakan hal itu akan menghilangkan kemungkinan pertemuan puncak antara Biden dan Vladimir Putin.

Kementerian luar negeri Rusia memanggil duta besar AS untuk "pembicaraan yang penting" dan menyebut sanksi yang diberikan sebagai "perilaku agresif", dan menambahkan bahwa balasan dari Rusia "tidak bisa dihindari".

Pertemuan antara AS dan Rusia akan dijadwalkan pada musim panas ini, para petinggi yang
terlibat akan mengusahakan kedua negara ini bertemu untuk meredam tensi.

"Sepanjang sejarah panjang persaingan kami, kedua negara kami telah mampu menemukan cara untuk mengelola ketegangan, dan mencegahnya agar tidak meningkat di luar kendali," kata Biden.

"Saya mengungkapkan keyakinan saya bahwa komunikasi antara kami berdua secara pribadi dan langsung sangat penting untuk bergerak maju ke hubungan yang lebih efektif," lanjut Biden.

Baca Juga: Nagita Slavina Hamil Usai Jalani Program Bayi Tabung, Apa Keinginan Raffi Ahmad Miliki Anak Kembar Terwujud?

Semetara iitu, mereka yang dijatuhi sanksi termasuk Alexsei Gromov, seorang pejabat Kremlin yang menjadi kurator media Rusia dan dituduh berusaha "memperburuk ketegangan di Amerika Serikat dengan mendiskreditkan proses pemilu AS 2020".

Sedangkan nama Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha terkait dengan Kremlin yang dituduh menjalankan operasi trolling online Badan Riset Internet dan pasukan paramiliter luar negeri adalah target utama sanksi, seperti juga informasi yang terkait dengan Badan intelijen Rusia (KGB).***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x