PR PANGANDARAN - Tiongkok diprediksi akan mengalami penurunan angka kelahiran menjadi di bawah 10 juta per tahun dalam lima tahun depan.
Penurunan angka kelahiran di Tiongkok bisa saja terjadi jika pemerintah tidak segera menghapus kebijakan yang membatasi jumlah anak dalam keluarga, kata seorang ahli yang dikutip di media domestik.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Channel News Asia, total populasi Tiongkok juga dapat turun dalam beberapa tahun, Dong Yuzheng, direktur di Akademi Pengembangan Populasi Guangdong, mengatakan kepada Yicai, outlet berita keuangan Tiongkok.
Baca Juga: Sentimental, Ini Makna Perhiasan yang Dikenakan Kate Middleton di Pemakaman Pangeran Philip
Jumlah bayi yang lahir di Tiongkok turun 580.000 menjadi 14,65 juta pada 2019 dan angka kelahiran 10,48 per seribu adalah yang terendah sejak 1949 ketika metode pengumpulan data saat ini dimulai, menurut Biro Statistik Nasional.
Tingkat kelahiran yang menurun di negara itu dan masyarakatnya yang cepat menua diperkirakan akan menguji kemampuannya untuk membayar dan merawat orang tua.
Meskipun Tiongkok menghapus kebijakan satu anak selama puluhan tahun pada tahun 2016, pasangan tidak didorong untuk memiliki keluarga yang lebih besar karena meningkatnya biaya perawatan kesehatan, pendidikan, dan perumahan.
Baca Juga: Menangis saat Diselamatkan, Gadis Ini Dijual Rp52 Juta Oleh Orang Tua Demi Lunasi Utang
Ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 semakin membebani keputusan untuk memiliki anak.
Artikel Rekomendasi