Joe Biden Akui Genosida Ottoman pada Armenia, Muslim Malaysia: Mengapa Tidak untuk Penderitaan Palestina?

- 27 April 2021, 17:50 WIB
Ulah Joe Biden yang mengakui genosida Ottoman pada Armenia ternyata mendapat kecaman keras dari Muslim Malaysia yang menilai itu tidak sebanding penderitaan Palestina.*
Ulah Joe Biden yang mengakui genosida Ottoman pada Armenia ternyata mendapat kecaman keras dari Muslim Malaysia yang menilai itu tidak sebanding penderitaan Palestina.* /Instagram.com/@joebiden

PR PANGANDARAN - Setelah Presiden AS Joe Biden mengakui Kekaisaran Ottoman melakukan genosida terhadap warga Armenia pada 1915 silam, kini memicu protes dari Kelompok Muslim Malaysia yang menilai tindakan itu berbanding terbalik dengan pandangan ke Palestina oleh Israel.

Selain protes ke Joe Biden, Kelompok Muslim Malaysia ini menilai belum tepat mengakui genosida Kekaisaran Ottoman terhadap warga Armenia, di tengah masih banyak perdebatan terhadap sejarah itu.

Bahkan, Presiden Musyawarah Ormas Islam Malaysia (MAPIM) Mohd Azmi Abdul Hamid mengatakan Joe Biden seolah sedang menargetkan Turki dengan ikut campur urusan negara lain.

“Kami mengutuk posisi Biden atas klaim Armenia, menargetkan Turki dengan niat untuk campur tangan dalam urusan internalnya. AS mencoba untuk melayani musuh Turki dan merusak stabilitasnya,” ujar Azmi dalam pernyataannya, dikutip dari Anadolu Agency, Selasa, 27 April 2021.

Baca Juga: 172 Warga NTT Meninggal Dunia Akibat Covid-19, Wakil Walkot Hermanus: 635 Orang di Kupang Dalam Perawatan

Azmi mengatakan negara-negara Barat justru bungkam atas genosida yang terus dilakukan Israel terhadap warga Palestina dan tentara pendudukan India yang membantai warga Kashmir.

“Kami bingung dengan pernyataan Biden sementara skenario konflik dunia saat ini terutama di Asia Barat, bernoda darah AS dan sekutu Baratnya dengan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida,” kata Azmi.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Buta ke Palestina, Muslim Malaysia Kutuk Pernyataan Joe Biden karena Akui Genosida Terhadap Warga Armenia"

Baca Juga: Oksigen Seharga Emas, Wabah Covid-19 di India Diprediksi Akan Lebih Parah

Azmi menyebutkan sekira 200.000 hingga 600.000 warga Kashmir dibantai pada tahun 1947 oleh pasukan India tanpa mendapat hukuman.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x