Gadis 9 Tahun Tewas Tertembak Peluru Nyasar saat Melompat di Atas Trampolin

PR PANGANDARAN - Seorang gadis 9 tahun tewas mengenaskan, kepalanya tertembak peluru nyasar saat sedang bermain di atas trampolin.

Kejadian nahas yang membuat gadis 9 tahun tewas tersebut terjadi di salah satu lingkungan bermain Minneapolis, di mana trampolin menjadi saksi bisu atas peristiwa itu.

Gadis 9 tahun itu diketahui bernama Trinity Ottoson-Smith, tewas tertembak peluru nyasar saat dirinya sedang melompat di trampolin.

Baca Juga: Pak Ogah Alami Penyumbatan Pembuluh Darah, Penggalangan Dana Dibuka untuk Bantu Biaya Perawatan

Dikutip dari Daily Mail, penembak berada di dalam kendaraan Ford empat pintu berwarna merah yang melaju pergi setelah menembaki sebuah tempat tinggal.

Usai terkena peluru nyasar tersebut, Trinity tidak langsung tewas seketika.

Dirinya sempat mendapat perawatan yang cukup intensif selama kuarang lebih dua minggu.

Baca Juga: Disebut sebagai Cewek Terjelek di Dunia, Elly Sugigi: Biar Jelek Gue Artis, Lah Dia Siapa

"Selama 12 hari terakhir, dia berjuang untuk hidupnya dan hari ini pertarungan itu berakhir," kata juru bicara kepolisian Minneapolis John Elder.

"Pada 16:04 dia dinyatakan meninggal di rumah sakit," tambahnya.

Setelah tertembak di kawasan properti di blok 2200 di Ilion Avenue North, Trinity dilarikan ke Rumah Sakit Kesehatan Memorial Utara.

Baca Juga: Viral Video Detik-detik Pengantin Pria Tiba-tiba Lompat dari Lantai 7 di Hari Pernikahannya

Selama perawatan, Trinity berada dalam kondisi kritis kurang dari dua minggu, sebelum akhirnya dia menyerah pada luka-lukanya.

Trinity Ottoson-Smith adalah satu dari tiga anak yang tertembak peluru nyasar di Minneapolis selama tiga minggu terakhir.

LaDavionne Garrett Jr. yang berusia sepuluh tahun ditembak di kepala pada 30 April saat ia duduk di kursi belakang mobil orang tuanya.

Baca Juga: Lirik Lagu Hello Goodbye - YB ft Heiakim Lengkap Terjemahan Bahasa Indonesia

Aniya Allen, 6 tahun, ditembak mati oleh peluru nyasar di Minneapolis pada 17 Mei.

Usai kejadian, kakek Allen telah menceritakan tentang 'mimpi buruk' tanpa akhir atas kehilangan cucunya.***