Ikuti India, Nepal Laporkan Kematian Pertama Akibat Jamur Hitam

- 5 Juni 2021, 06:15 WIB
Ilustrasi, Nepal resmi melaporkan kematian pertama akibat mucormycosis alias  jamur hitam, ini menjadi pertama di luar India.
Ilustrasi, Nepal resmi melaporkan kematian pertama akibat mucormycosis alias jamur hitam, ini menjadi pertama di luar India. /Pixabay/Bru-nO

PR PANGANDARAN - Setelah India sibuk melawan wabah jamur hitam yang mematikan, kini negara tetangga, Nepal resmi melaporkan kematian pertama warganya akibat Mucormycosis atau jamur hitam.

Melalui juru bicara kementerian kesehatan, Krishna Prasad Poudel, sekarang Nepal melawan setidaknya sepuluh kasus infeksi jamur hitam, berharap untuk tidak seperti India yang telah dilanda lonjakan besar Covid-19.

Sedangkan kematian pertama akibat jamur hitam itu terjadi pada pria Nepal berusia 65 tahun yang meninggal setelah mendapat perawatan intensif dengan diagnosis menderita ensefalitis lobus temporal.

Baca Juga: Terbatas! 15 Kode Redeem Free Fire FF Sabtu, 5 Juni 2021: Segera Klaim Animal Weapon Loot Crate!

"Dia meninggal pada 3 Juni 2021... setelah tes usap hidung menunjukkan hifa jamur dan tes biopsi hidung dan bibir menunjukkan lendir," kata pernyataan Rumah Sakit Provinsi Seti, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Namun pria itu dites negatif untuk virus corona, kata rumah sakit.

Sebagai informasi, mucormycosis alias jamur hitama sebelumnya diketahui sangat jarang agresif, tetapi ahli bedah terkadang harus mengangkat mata, hidung, dan rahang pasien untuk menghentikannya mencapai otak. Angka kematiannya lebih dari 50 persen.

Ribuan orang di India telah terkena jamur hitam dalam beberapa pekan terakhir dalam gelombang infeksi yang disebabkan oleh penggunaan steroid yang berlebihan untuk merawat jutaan pasien Covid-19 di negara itu.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini Sabtu, 5 Juni 2021 Mei 2021: SCTV, NET TV, RCTI, dan TV One, Ada Masterchef Indonesia

Nepal mulai mencatat peningkatan tajam dalam kasus Covid-19 pada awal April yang memuncak pada pertengahan Mei dengan lebih dari 9.000 infeksi sehari. Kenaikan harian telah sedikit menurun tetapi sistem perawatan kesehatan tetap di bawah tekanan.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x