PM Israel Netanyahu Tuding Ada Kecurangan Pemilu, Sebut Naftali Bennett Bermuka Dua

- 7 Juni 2021, 12:30 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu terancam dilengserkan dari Kursi Perdana Menteri Israel.
PM Israel Benjamin Netanyahu terancam dilengserkan dari Kursi Perdana Menteri Israel. /Miriam Alster/Pool via REUTERS/

PR PANGANDARAN - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu, 6 Juni 2021 mengatakan koalisi Israel yang akan menggulingkannya adalah hasil dari 'kecurangan pemilu terbesar' dalam sejarah demokrasi.

Netanyahu membuat tuduhan besar pada saat kepala keamanan dalam negeri Israel telah memperingatkan publik tentang prospek kekerasan politik.

Netanyahu memfokuskan tuduhannya pada janji kampanye yang dilanggar dari orang yang akan menggantikannya sebagai perdana menteri, nasionalis Naftali Bennett yang menurutnya bermuka dua.

Baca Juga: Buat Konten Kematian Ayah Seperti Ria Ricis, Vlog Oki Setiana Dewi Justru Diacungi Jempol Gegara Ini

Naftali Bennett telah berjanji untuk tidak bermitra dengan partai-partai sayap kiri, tengah dan Arab, tetapi pada hari Rabu mengumumkan dengan pemimpin oposisi Yair Lapid bahwa mereka telah membentuk koalisi pemerintahan dengan faksi-faksi dari seluruh spektrum politik.

Di bawah kesepakatan rotasi, Bennett akan menjabat pertama sebagai perdana menteri, diikuti oleh Lapid.

Tidak ada tanggal yang ditetapkan untuk pemungutan suara di parlemen untuk menyetujui pemerintah baru, yang mengikuti pemilihan 23 Maret yang tidak meyakinkan, tetapi secara luas diperkirakan akan dilantik pada 14 Juni.

Baca Juga: Buat Konten Kematian Ayah Seperti Ria Ricis, Vlog Oki Setiana Dewi Justru Diacungi Jempol Gegara Ini

“Kami menyaksikan kecurangan pemilu terbesar dalam sejarah negara ini, menurut pendapat saya dalam sejarah demokrasi mana pun,” kata Netanyahu dalam komentarnya kepada legislator dari partai sayap kanannya, Likud.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x