Film tersebut akan mengambil setting beberapa hari setelah serangan tahun 2019 di mana 51 orang tewas di dua masjid Christchurch.
Deadline mengatakan film itu akan mengikuti tanggapan Ardern terhadap serangan dan bagaimana orang-orang bersatu di belakang pesan belas kasih dan persatuannya.
Baca Juga: Beri Anaknya Vape, Orang Tua di Malaysia Ini Mengaku Tidak Bersalah di Pengadilan
Film ini pun akan menceritakan bagaimana seruannya yang berhasil untuk melarang jenis senjata semi-otomatis paling mematikan.
Judul film tersebut berasal dari kata-kata yang diucapkan Ardern dalam pidato penting segera setelah serangan. Perdana menteri dipuji di seluruh dunia atas tanggapannya.
Tetapi banyak orang di Selandia Baru yang meningkatkan kekhawatiran tentang rencana film tersebut.
Baca Juga: Lirik Lagu SOS - TWICE Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
Aya Al-Umari, yang kakak laki-lakinya Hussein terbunuh dalam serangan itu, menulis di Twitter hanya: “Ya nah,” sebuah ungkapan Selandia Baru yang berarti: “Tidak.”
Abdigani Ali, juru bicara Asosiasi Muslim Canterbury, mengatakan bahwa komunitas tersebut mengakui kisah serangan yang perlu diceritakan.
Akan tetapi, dengan catatan bahwa cerita harus sesuai dan otentik seperti aslinya.
Artikel Rekomendasi