Profesor astronomi Universitas Cornell dan rekan penulis studi Lisa Kaltenegger mengatakan kepada The Guardian: "Untuk siapa kita menjadi alien jika ada orang lain yang mencari?"
"Ada sepotong kecil di langit di mana sistem bintang lain memiliki kursi depan kosmik untuk menemukan Bumi sebagai planet transit."
Baca Juga: Kejiwaan Aurel Hermansyah Rentan Depresi, Ahli Psikologi Khawatir: Kalau Stresnya Tak Tertangani...
Dalam pencarian kehidupan cerdas ekstraterestrial (SETI), para ilmuwan telah menemukan ribuan planet di sekitar tata surya lain yang disebut exoplanet menggunakan metode 'transit' atau 'spektroskopi Doppler'.
Teknik ini terbukti sangat sukses sehingga exoplanet pertama yang ditemukan menggunakan metode ini memenangkan Hadiah Nobel Fisika bagi para praktisinya.
Teleskop Luar Angkasa James Webb, observatorium ruang angkasa yang lebih canggih dan berkemampuan teknis daripada pendahulunya yang terkenal, Teleskop Luar Angkasa Hubble, akan diluncurkan tahun ini.
Baca Juga: Klien Tak Punya Uang untuk Biaya Hukum, Seorang Pengacara di Filipina Malah Dibayar dengan Kepiting
Diharapkan dengan menggunakan teknik seperti menganalisis komposisi atmosfer planet ekstrasurya, kita mungkin dapat menemukan kehidupan asing lebih cepat daripada nanti.
Ada sedikit yang diketahui tentang planet yang Kaltenegger dan rekannya Jacqueline Faherty anggap paling mungkin untuk pengamat alien.
Bintang dekat (dalam istilah galaksi) dengan kita, Trappist-1, memiliki setidaknya tujuh planet, dengan empat di 'zona Goldilocks' yang dapat membuat mereka ramah bagi kehidupan tetapi tidak akan dapat melihat Bumi transit di seberangnya. Matahari setidaknya selama 1.642 tahun.***
Artikel Rekomendasi