Vaksin Sputnik V Diklaim Ampuh Lawan Berbagai Varian Covid-19, Ini Penjelasan RDIF Rusia

- 14 Juli 2021, 11:10 WIB
Sebuah hasil studi baru dari RDIF Rusia sebut vaksin Covid-19 Sputnik V diklaim ampu melawan berbagai varian Covid-19.
Sebuah hasil studi baru dari RDIF Rusia sebut vaksin Covid-19 Sputnik V diklaim ampu melawan berbagai varian Covid-19. /Reuters/Dado Ruvic

PR PANGANDARAN - Sebuah hasil studi baru dari Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya dan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), melaporkan vaksin Sputnik V dapat melawan beberapa varian baru Covid-19.

Lebih lanjut, RDIF mengatakan, vaksinasi Covid-19 dengan Sputnik V telah menghasilkan titer penetral protektif terhadap varian baru, termasuk Alpha B.1.1.7 (pertama kali diidentifikasi di Inggris), Beta B.1.351 (pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan),

Kemudian, Gamma P.1 (pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan). diidentifikasi di Brasil), Delta B.1.617.2 dan B.1.617.3 (pertama kali diidentifikasi di India) dan varian endemik Moskow B.1.1.141 dan B.1.1.317 dengan mutasi pada receptor-binding domain (RBD).

Baca Juga: Sisi Lain Anak Pertama Kate Middleton Terungkap, Pakar Kerajaan Beberkan Kenakalan Pangeran George

"Metodologi ini didasarkan pada penilaian aktivitas penetral virus (VNA) menggunakan virus hidup, yang menyediakan data paling andal dan merupakan standar emas.

"Ini membandingkan aktivitas penetralan serum yang diinduksi Sputnik V dengan varian yang relevan secara internasional dengan penetralisir. aktivitas ke varian B.1.1.1 leluhur. Serum diperoleh dari individu setelah vaksinasi dengan dua dosis Sputnik V," kata perusahaan itu.

Metodologi penelitian dijelaskan dalam makalah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal internasional terkemuka pada 12 Juli 2021.

Baca Juga: Dul Jaelani Jenguk Tissa Biani yang Positif Covid-19: Sedih Ga Bisa Pegangan Tangan

"Sputnik V memelopori pendekatan koktail vaksin dengan dua suntikan. Tes yang dilakukan oleh Gamaleya Center telah menunjukkan validitas pendekatan ini karena aktivitas penetral virus terhadap strain baru, yang lebih berbahaya dan menular, tetap lebih tinggi daripada banyak lainnya.

"RDIF akan terus mendukung studi lebih lanjut tentang kemanjuran Sputnik V terhadap strain baru sambil juga menganalisis peluang untuk bermitra dengan produsen vaksin terkemuka lainnya untuk mengembangkan koktail vaksin menggunakan suntikan pertama Sputnik V," kata Kirill Dmitriev, CEO RDIF.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x