Disorot Media Asing, Pulau Bali Masih Alami Kekurangan Pasokan Oksigen saat PPKM Darurat Berakhir Hari Ini

- 25 Juli 2021, 13:30 WIB
Pulau Bali disorot media asing, bahwa mereka masih alami kekurangan pasokan oksigen saat PPKM Darurat berakhir hari ini.
Pulau Bali disorot media asing, bahwa mereka masih alami kekurangan pasokan oksigen saat PPKM Darurat berakhir hari ini. / Youtube/Sumber Belajar/Youtube/Sumber Belajar

PR PANGANDARAN - Salah satu pulau di Indonesia kembali menjadi sorotan media asing, Channel News Asia yang menyebut Pulau Bali yang berperang melawan lonjakan kasus Covid-19 sedang mengalami kekurangan pasokan oksigen untuk pasien Covid-19.

Seiring Indonesia masuk jadi negara terbesar di Asia Tenggara dengan penanganan pandemi Covid-19 yang buruk, kini Pulau Bali disorot media asing karena dinilai alami kekurangan pasokan oksigen untuk pasien Covid-19.

Pulau Bali, yang terkenal dengan wisata pantai dan pura, disebutkan media asing itu tengah alami kekurangan pasokan oksigen untuk pasien Covid-19, padahal PPKM Darurat akan berakhir pada Minggu, 25 Juli 2021, meski Pemerintah sedang memperdebatkan apakah akan diperpanjang atau tidak.

Baca Juga: Tanda Ibu Hamil Miliki Covid-19 Harus Dibawa ke UGD, dr. Keven Sebut Saturasi hingga Gerakan Janin Berkurang

"Kami mengalami kekurangan oksigen sejak 14 Juli dan semakin hari semakin kritis karena lonjakan kasus baru," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali, Ketut Suarjaya pada Jumat, 23 Juli 2021.

"Ada krisis oksigen di Bali," tegasnya.

Indonesia, negara terpadat keempat di dunia, telah memiliki lebih dari 3 juta kasus Covid-19 dan 80.598 kematian menurut data resmi.

Penyebaran kasus Covid-19 itu didorong oleh varian Delta, tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.

Baca Juga: dr. Keven Urai Cara Menghitung Gerakan Janin, Sebut Tanda Bahaya Ibu Hamil dengan Gejala Covid-19, Simak!

Bahkan, oganisasi penelitian Our World in Data mengatakan Indonesia memiliki tingkat kematian tiga kali lebih tinggi dari rata-rata global.

Perdebatan tentang pembatasan Covid-19 telah mengadu para ahli kesehatan, yang mengatakan terlalu dini untuk melonggarkan pembatasan selama lonjakan infeksi, dengan kelompok pengusaha yang telah memperingatkan PHK massal kecuali pembatasan tersebut dilonggarkan.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x