Studi Baru Sebut Kasus Covid-19 di AS Kurang Terhitung hingga 60 Persen

- 27 Juli 2021, 15:00 WIB
ilustrasi bendera Amerika Serikat
ilustrasi bendera Amerika Serikat /PIXABAY

PR PANGANDARAN - Jumlah kasus Covid-19 di seluruh AS mungkin kurang terhitung sebanyak 60 persen, menurut temuan para peneliti di University of Washington dalam sebuah studi baru.

Studi tersebut, yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, didasarkan pada penelitian yang menemukan jumlah kasus Covid-19 yang dilaporkan "hanya mewakili sebagian kecil dari perkiraan jumlah total infeksi".

Ini memiliki implikasi penting untuk berapa banyak orang Amerika Serikat (AS) yang perlu divaksinasi untuk menghentikan wabah Covid-19.

Baca Juga: Sebelum Meninggal Akibat Covid-19, Ibunda Amanda Manopo Sudah Sesak saat Menolak Dibawa ke Rumah Sakit

Makalah ini muncul saat petak negara bagian di selatan dan barat tengah, terutama Arkansas, Missouri dan Louisiana, mengalami wabah yang didorong oleh infeksi varian Delta di antara orang yang tidak divaksinasi.

"Ada berbagai macam sumber data yang dapat kita gunakan untuk memahami pandemi Covid-19,” kata Adrian Raftery, profesor sosiologi dan statistik di University of Washington dan penulis studi senior, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Guardian.

Namun, katanya, “setiap sumber data memiliki kekurangannya sendiri yang akan memberikan gambaran bias tentang apa yang sebenarnya terjadi. Apa yang ingin kami lakukan adalah mengembangkan kerangka kerja yang memperbaiki kekurangan di berbagai sumber data dan memanfaatkan kekuatannya untuk memberi kami gambaran tentang prevalensi Covid-19 di suatu wilayah, negara bagian, atau negara secara keseluruhan.”

Baca Juga: Lirik Lagu It's Love - D.O EXO Dilengkapi Terjemahan Bahasa Indonesia

Studi ini memasukkan data kematian, jumlah tes yang dilakukan setiap hari dan proporsi yang kembali positif. Yang penting, itu juga memasukkan data dari studi orang-orang yang diambil sampelnya secara acak untuk Covid-19 di Indiana dan Ohio.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x