Tiongkok Panik, Beijing Mengakui Kasus 'Gelombang Baru Delta' ketika 3 Area Berisiko Tinggi Diidentifikasi

- 1 Agustus 2021, 18:00 WIB
 Ilustrasi Covid-19. China mengakui adanya gelombang baru varian Delta./pixabay/12222786
Ilustrasi Covid-19. China mengakui adanya gelombang baru varian Delta./pixabay/12222786 /


PR PANGANDARAN - Gelombang baru varian Delta yang sangat mudah menular ini menyebar dengan cepat melalui Nanjing yang bersejarah, provinsi Fujian, kota besar Chongqing dan Zhangjiajie di Provinsi Hunan.

Lebih dari 200 kasus virus telah dikaitkan dengan kluster asli di bandara internasional, menurut media pemerintah Tiongkok. Kasus juga telah dilaporkan di provinsi Sichuan dan Liaoning.

Ratusan ribu orang di Nanjing, di provinsi Jiangsu, telah terjerumus ke dalam kondisi terkunci.

Baca Juga: Peringati HUT ke-76 RI, Ini 11 Link Twibbon Rayakan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2021

Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, mengumumkan: "Strain utama yang beredar saat ini adalah varian Delta, yang menimbulkan tantangan lebih besar untuk pekerjaan pencegahan dan pengendalian virus."

Hingga Sabtu sore, Tiongkok memiliki tiga area berisiko tinggi dan 70 area berisiko sedang di tujuh provinsi.

Berita itu muncul ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak bangsa untuk menahan mutasi sebelum berkembang lagi menjadi jenis yang lebih mematikan.

Baca Juga: Atalarik Syach Tegaskan Tak Larang Tsania Marwa untuk Bertemu Anak-anak: Susah Ngejelasinnya Ya

WHO telah menyatakan bahwa secara global telah terjadi peningkatan rata-rata 80 persen dalam infeksi selama empat minggu terakhir yang dipicu oleh varian Delta.

Transmisi yang tinggi dari varian Delta telah memaksa Tiongkok yang sebelumnya hampir tak tertembus untuk meningkatkan pembatasan penguncian virus corona.

Halaman:

Editor: Imas Solihah

Sumber: Express


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x